Oknum Aparat Disebut Terlibat Penyelundupan Timah, Ini Respon Polres Belitung
Dua truk diduga bermuatan timah ilegal yang diamanakan di Polres Belitung-Ainul Yakin/BE-
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Hampir dua pekan berlalu sejak Polres Belitung mengamankan 17 ton timah ilegal, hingga kini belum ada kejelasan mengenai siapa tersangka utama dan pemilik timah senilai sekitar Rp3 miliar tersebut.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Belitung mengonfirmasi telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari penyidik Polres Belitung. Namun, publik masih menunggu pengungkapan lebih lanjut terkait kasus penyelundupan timah ini.
Empat pria berinisial AK, SA, AS, DI, sempat disebut-sebut sebagai pemilik dan koordinator pengiriman timah ilegal tersebut. Kini, muncul nama-nama baru yang diduga terlibat, termasuk seorang pria berinisial RO dan beberapa oknum aparat yang bertugas di Belitung.
Dugaan Keterlibatan Oknum Aparat
Sumber anonim menyebutkan bahwa truk bermuatan 12 ton timah diduga milik AK yang dibekingi oleh oknum aparat. Sementara itu, truk lainnya yang membawa 5 ton timah diduga milik RO.
BACA JUGA:Korupsi Komoditas Timah Babel: Kejagung Periksa 2 Karyawan PT Timah
“Informasinya, timah 12 ton itu milik AK dengan dukungan dari oknum aparat. Sedangkan muatan 5 ton diduga milik RO,” ungkap sumber yang minta identitas dirahasiakan kepada Belitong Ekspres, Minggu 12 Januari 2025.
Pria berinisial DI (oknum wartwan), yang sebelumnya disebut sebagai pemilik keseluruhan 17 ton timah, kini diduga hanya berperan sebagai koordinator pengiriman.
“Kalau barang (timah ilegal) itu tidak melalui DI, informasinya, timah tersebut tidak bisa dikirim keluar (Belitung),” tambah sumber tersebut.
DI Kabur dari Belitung
Sumber lain mengungkapkan bahwa DI meninggalkan Belitung bukan hanya karena kasus timah ini, melainkan karena membuat berita yang memicu ketidakpuasan oknum tertentu.
BACA JUGA:Identitas Pemilik 17 Ton Timah Ilegal Tangkapan Polres Belitung Mulai Terungkap, Ada Sejumlah Nama
“Dia sebenarnya kabur bukan karena kasus timah, tetapi karena membuat berita yang dianggap kurang berkenan, sehingga dicari,” jelasnya.
Belitong Ekspres berupa menghubungi DI, namun tidak membuahkan hasil. Nomor ponselnya tidak aktif, begitu pula dengan akun WhatsApp miliknya.