10 Alasan YLBHI Sebut Jokowi Layak Disebut Pemimpin Paling Korup

Mantan Presiden Jokowi-Aris Wasita-Antara

4. Meritokrasi yang Hanya Sebatas Jargon

Pengangkatan sejumlah relawan politik dalam jabatan strategis dianggap mencederai prinsip meritokrasi. Contoh paling mencolok adalah penunjukan 13 relawan sebagai komisaris di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

5. Kebangkitan Dwifungsi Militer

Jokowi dituding mencoba menghidupkan kembali praktik dwifungsi militer melalui perluasan jabatan sipil yang bisa diisi oleh anggota TNI aktif. Hal ini dianggap sebagai ancaman bagi demokrasi sipil.

6. BUMN sebagai Alat Politik

Perubahan kebijakan di Kementerian BUMN memungkinkan pejabat rangkap jabatan, yang dinilai YLBHI sebagai pelanggaran prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

7. Penggunaan Intelijen untuk Kepentingan Pribadi

BACA JUGA:Ketika Program Gizi Nasional Menuai Pro dan Kontra di Lingkup Pesantren

BACA JUGA:Waspada Virus Baru HMPV Merebak di China, Indonesia Tingkatkan Langkah Antisipasi

YLBHI menyoroti peran intelijen dalam memperkuat posisi politik Jokowi, dengan menunjuk individu-individu loyal sebagai staf khusus yang bertugas mengumpulkan informasi strategis.

8. Represi Terhadap Gerakan Rakyat

Pemerintahan Jokowi juga ditandai dengan penggunaan aparat keamanan untuk menekan aksi-aksi protes. Selama masa jabatannya, ribuan aktivis dan masyarakat menjadi korban represi.

9. Proyek Strategis yang Merampas Ruang Hidup

Sejumlah kebijakan terkait Proyek Strategis Nasional dinilai lebih mengutamakan keuntungan ekonomi dibandingkan kelestarian lingkungan dan hak masyarakat terdampak. Proyek seperti Rempang Eco City menjadi simbol konflik antara pemerintah dan warga.

10. Nepotisme Kekuasaan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan