Pemprov Babel Upayakan Pemulangan 60 Pekerja Migran Ilegal di Myanmar, Keluarga Resah

Pj Gubernur Babel Sugito beserta jajaran mendatangi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk memulangkan pekerja migran ilegal di Jakarta, Senin (10/3/2025)-- (ANTARA/HO-Diskominfo Babel)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Sebanyak 60 pekerja migran ilegal (PMI) asal Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih terjebak di Myanmar dan menanti kepastian untuk dipulangkan.

Pemerintah Provinsi Kepulauan (Pemprov) Babel hingga saat ini terus berupaya agar para pekerja migran ilegal di Myanmar tersebut bisa segera kembali ke tanah air.

Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Sugito, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) guna mempercepat proses pemulangan para PMI tersebut.

“Hari ini, kami bersama DPRD Babel menemui Kementerian P2MI untuk membahas solusi pemulangan 60 PMI yang masih berada di Myanmar,” ujar Sugito dalam keterangan pers, Senin (10/3/2025).

BACA JUGA:Bisnis Prostitusi di Bulan Suci Dibongkar Polisi, Lokasinya di Pondok Kebun Sawit

Terjebak di Myanmar dengan Ancaman

Para PMI ini diketahui awalnya dijanjikan pekerjaan di luar negeri, namun justru dipaksa bekerja dalam praktik penipuan daring. Jika tidak memenuhi target, mereka mendapat ancaman. Saat ini, mereka masih bisa berkomunikasi dengan keluarga, meski aksesnya terbatas.

“Keluarga PMI yang masih di Myanmar sudah sangat panik. Mereka diminta membayar sekitar 5.000 dolar AS atau sekitar Rp75 juta agar bisa pulang, padahal kondisi ekonomi mereka sulit,” tambah Sugito.

Pemerintah dan Swasta Bersinergi

Direktur Layanan Pengaduan, Mediasi, dan Advokasi PMI di Kementerian P2MI, Mangiring Hasoloan Sinaga, menyebutkan bahwa pemulangan PMI ini masih dalam tahap assessment dan belum bisa dipastikan waktunya.

“Kami terus mengupayakan pemulangan mereka dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta seperti PT Timah dan Bank Sumselbabel,” ungkapnya.

BACA JUGA:Fakta Baru Sidang Korupsi Lahan PT NKI, BPKH Patahkan Klaim 3 Bos Sawit

Ia juga menyoroti bahwa kasus seperti ini terjadi akibat minimnya informasi serta desakan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan terus berupaya mencegahnya dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

Dengan langkah ini, diharapkan kejadian serupa bisa diminimalisir di masa mendatang, dan para PMI yang saat ini berada di Myanmar bisa segera kembali dengan selamat ke tanah air.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan