Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Babel Alami Penurunan, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi: Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Babel Alami Penurunan-(Dok/BE)-

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menunjukkan penurunan jumlah penumpang angkutan udara pada November 2024.

Total penumpang yang berangkat dari Babel tercatat sebanyak 63,71 ribu orang, menurun 1,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 64,87 ribu orang.

Menurut Kepala BPS Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, penurunan ini terjadi di Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara H.AS Hanandjoeddin, Tanjungpandan, Belitung.

"Di Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang, jumlah penumpang yang berangkat mengalami penurunan sebesar 0,53 persen," kata Toto seperti dilansir dari Antara, Sabtu 4 Januari 2025.

BACA JUGA:Belitung Butuh Teknologi Penyimpanan Cabai, Solusi Jaga Kualitas dan Stabilitas Harga

Toto melanjutkan, sementara di Bandara H.AS Hanandjoeddin, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung penurunan yang tercatat lebih signifikan, yakni 4,14 persen.

Pada November 2024, Bandara Depati Amir Pangkalpinang melayani 42,10 ribu penumpang, sementara Bandara H.A.S Hanandjoeddin mencatat 21,61 ribu penumpang.

Meskipun penurunan ini tidak terlalu besar di Pangkalpinang, namun dampaknya lebih terasa di Belitung, yang mencatatkan penurunan yang lebih tajam.

Toto menjelaskan bahwa penurunan ini juga tercermin pada kedatangan penumpang, yang mengalami penurunan 1,90 persen di bulan November 2024, dengan total 65,19 ribu orang.

BACA JUGA:Tarif Paspor Elektronik 2025 Naik, Ini Penjelasan Kantor Imigrasi Pangkalpinang

Penurunan ini lebih dipengaruhi oleh berkurangnya kedatangan penumpang di kedua bandara tersebut, yakni 1,09 persen di Depati Amir dan 3,51 persen di H.AS Hanandjoeddin.

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang yang berangkat dan datang mengalami penurunan signifikan, masing-masing turun 8,46 persen dan 9,64 persen.

Menurut Toto, penurunan ini dapat menunjukkan adanya tantangan dalam perekonomian masyarakat Kepulauan Babel yang perlu mendapatkan perhatian lebih.

"Penurunan jumlah penumpang angkutan udara di dua bandara ini memperlihatkan bahwa ekonomi masyarakat Bangka Belitung tidak dalam baik-baik saja," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan