Harga Minyakita Masih Tinggi, Mendag Sebut Keterlambatan Distributor jadi Penyebab

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (3/1/2025)-Maria Cicilia Galuh-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Tingginya harga minyak goreng rakyat atau Minyakita di sejumlah wilayah, terutama di Indonesia timur, menjadi perhatian utama pemerintah. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa salah satu penyebab kenaikan harga adalah keterlambatan distribusi akibat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

Saat ini, harga Minyakita rata-rata masih berada di angka Rp17 ribu per liter, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700.

Budi memastikan bahwa stok Minyakita sebenarnya masih tersedia di tingkat distributor, tetapi keterlambatan pendistribusian menjadi kendala utama. 

Untuk mengatasi hal ini, Kemendag berencana melakukan koordinasi dengan produsen dan pengecekan langsung ke lapangan pekan depan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi agar harga kembali stabil.

BACA JUGA:Pemerintah Alokasikan Rp12 Triliun untuk Revitalisasi Irigasi Sektor Pertanian

BACA JUGA:DJP Siap Kembalikan Dana PPN 12 Persen untuk Transaksi Non-Barang Mewah

Selain itu, Budi menegaskan bahwa Kemendag akan memberikan sanksi kepada pedagang yang menjual Minyakita dengan cara bundling atau mengombinasikannya dengan produk lain. Praktik ini dinilai melanggar aturan dan merugikan konsumen.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan keterlibatan Perum Bulog dalam distribusi Minyakita. Langkah ini diambil untuk memperpendek rantai distribusi dan memastikan harga tetap sesuai HET di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah dengan kendala distribusi.

Dengan keterlibatan Bulog, pemerintah berharap harga Minyakita dapat lebih seragam dan terjangkau. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka pendek untuk mengatasi kenaikan harga, sekaligus solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng rakyat di seluruh Indonesia. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan