"Saya mau minum obat tersebut, namun Ipda MA harus menikahi saya secara siri," jelasnya.
BACA JUGA:Arif Masman Desak Polres Belitung, Usut Kasus Penipuan oleh Ketua DPC Hanura
BACA JUGA:Sepasang Kekasih Jadi Pengedar Narkoba, Polres Belitung Kejar Bandarnya
Permintaan Dona disetujui oleh Ipda MA. Akhirnya keduanya melangsungkan pernikahan siri di Abah Wahid yang ada di kawasan Petikan, Kabupaten Belitung.
Setelah melangsungkan pernikahan di bawah tangan, Dona bersedia pun meminum obat penggugur kandungan yang disiapkan oleh MA Ipda MA.
"Sudah saya minum namun tidak ada reaksi. Bahkan sudah dimasukan ke alat kelamin, namun tidak ada reaksi. Hanya saja mengalami luka," ungkapnya.
Setelah gagal menggugurkan janin Dona, Ipda MA menghindar. Hingga akhirnya, oknum polisi iut menyatakan putus hubungan dengan Dona.
BACA JUGA:Sidang Perdana Kasus Pencabulan, Brigadir AK Didakwa dengan Pasal Berlapis
BACA JUGA:Dugaan Pencabulan Anak, Berkas Perkara Brigadir AK Masuk Kejari Belitung
Tak terima dengan perlakuannya, Dona melaporkan ke Polres Belitung. "Kami meminta pertanggungjawaban dari MA. Jangan seenaknya memperlakukan saya seperti ini, "pungkasnya.
Sementara itu, Ipda MA mengatakan, dirinya masih belum berkomentar banyak mengenai adanya berita yang viral tetkait tuduhan dia menghamili Dona.
"Saya no comen dulu. Karena belum ada izin stetmen dari pimpinan," kata Ipda MA saat dikonfirmasi Belitong Ekspres, Rabu 13 November 2024.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitiya Putra belum juga merespon upaya konfirmasi dilakukan Belitong Ekspres via telepon dan WhatsApp.