Buaya 9 Meter Terlihat di Sungai Cerucuk, Polres Belitung Peringatkan Penambang
Tim Gabungan saat mencari korban Atak yang diterkam buaya di Sungai Cerucuk, Kecamatan Badau, Belitung, Senin 20 Januari 2025 lalu-Ainul Yakin/BE-
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Polres Belitung memberikan peringatan kepada penambang timah lokal agar menghindari aktivitas penambangan di lokasi sungai yang memiliki populasi buaya.
Peringatan tersebut disampaikan Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitiya Putra guna mencegah terulangnya insiden serangan buaya yang berisiko fatal.
Peristiwa tragis terjadi pada 20 Januari 2025, ketika seorang penambang timah bernama Atak (38) dari Air Merbau tewas diterkam buaya berukuran empat hingga lima meter.
Kapolres Belitung menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada penambang dan masyarakat sekitar untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Kasus 17 Ton Timah Ilegal di Belitung, Polisi Sudah Tetapkan Sejumlah Tersangka
"Semoga penambang dan warga dapat lebih waspada untuk menjaga keselamatan," kata AKBP Deddy kepada Belitong Ekspres, Minggu 26 Januari 2025.
Mengingat potensi ancaman serangan buaya di Sungai Cerucuk, kembali mengingatkan agar penambang segera meninggalkan kawasan tersebut untuk menghindari kejadian serupa.
Polres Belitung juga terus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan menjauhi lokasi kawasan sungai yang berisiko demi keselamatan bersama.
Sementara itu, Ari salah satu warga yang biasa melakukan aktivitas di Sungai Cerucuk, Kecamatan Badau mengatakan, hampir setiap hari dia melihat kemunculan buaya di lokasi.
BACA JUGA:Faktor Penyebab Buaya Sungai Cerucuk Belitung Serang Manusia, Ini Penjelasan DLH
Bahkan ukuran panjangnya bervariasi. Mulai dari buaya kecil berukuran satu meter hingga yang paling besar berukuran 9 meter dengan lebar kurang lebih satu meter.
"Kami pernah melihat buaya sepanjang 9 meter. Itu yang terbesar di Sungai Cerucuk, sementara yang menerkam korban kemarin panjangnya 4-5 meter," ujar Ari itu kepada Belitong Ekspres.
Menurut Ari, kemunculan buaya di lokasi sudah menjadi pemandangan sehari-hari. "Masyarakat sudah terbiasa lihat buaya. Namun setelah kejadian ini, kami akan lebih waspada," kata pria itu.
Peringatan Serangan Buaya di Sungai Cerucuk