BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengumumkan rencana untuk meningkatkan gaji guru mulai tahun 2025, yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam pernyataan yang disampaikan setelah Retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Minggu, 27 Oktober 2024, Mu'ti mengkonfirmasi bahwa anggaran untuk kenaikan gaji telah disiapkan, meskipun ia belum mengungkapkan angka pasti dari kenaikan tersebut.
"Saya tidak dapat menyebutkan angkanya saat ini, tetapi anggaran untuk peningkatan gaji dan kesejahteraan guru sudah tersedia untuk tahun baru 2025," ungkap Mu'ti.
Kenaikan gaji guru ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung oleh Kabinet Merah Putih. Mu'ti menegaskan bahwa kesejahteraan guru adalah isu krusial yang telah lama dibahas dan harus segera ditangani. Kenaikan gaji guru juga menjadi program khusus yang diluncurkan menjelang peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November mendatang.
BACA JUGA:Survei Indikator: Kejaksaan Agung Tercatat 75 Persen Dalam Tingkat Kepercayaan Publik
BACA JUGA:Presiden Prabowo Harap Sidang Paripurna 2028 dapat Diselenggarakan di IKN
“Dengan gaji yang lebih baik, kami berharap akan ada peningkatan semangat mengajar di kalangan guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” jelasnya.
Selain meningkatkan gaji, Mu'ti juga mengungkapkan agenda 100 hari kerjanya sebagai Mendikdasmen. Ia menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat, meskipun rinciannya belum diungkapkan.
Dalam upaya memperkuat pendidikan karakter, Mu'ti menekankan pentingnya penguatan kemampuan numerasi dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi guru.
Sebagai bagian dari program peningkatan kualitas guru, dua pendekatan strategis akan diterapkan: peningkatan kualitas guru bimbingan konseling (BK) dan pelatihan konseling bagi guru bidang studi.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan Program MLT: Memudahkan Pekerja Miliki Rumah Sendiri
Meningkatnya gaji dan kesejahteraan guru merupakan salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama Pilpres 2024.
Rencana ini juga didukung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, yang menyatakan bahwa gaji guru dan tenaga honorer akan meningkat sebesar Rp2 juta per bulan setiap tahunnya, termasuk Tunjangan Hari Raya (THR).
Dari data yang ada, Indonesia menduduki peringkat rendah dalam pendidikan, yang dianggap disebabkan oleh minimnya kesejahteraan dan upah yang layak bagi guru. Menurut skor PISA, Indonesia berada di peringkat 72 dari 80 negara, menunjukkan perlunya langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kesejahteraan guru. (dis)