Strategi Pertagas Perkuat Infrastruktur Energi Nasional Melalui Jaringan Pipa yang Luas

Selasa 15 Oct 2024 - 18:44 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Sub Holding Gas Pertamina, terus memperkuat perannya dalam pengembangan infrastruktur energi di Indonesia. 

Hingga kini, Pertagas telah mengelola 63 jalur pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, mendukung kebutuhan energi berbagai sektor industri di Indonesia.

Subholding Gas (SHG), sebagai pengelola utama gas bumi nasional, terus menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan. Tidak hanya menjaga bisnis yang sudah ada, SHG juga berupaya memperkuat keandalan operasionalnya. 

Harry Budhi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk, menjelaskan bahwa Pertagas terus melakukan ekspansi bisnis, termasuk penyediaan infrastruktur energi seperti pipa minyak bumi dan bahan bakar minyak (BBM).

“Saat ini, Pertagas sudah membangun dan mengoperasikan pipa minyak sepanjang lebih dari 605 km, termasuk Pipa Minyak Tempino-Plaju di Sumatera Tengah dan Pipa Minyak Rokan di Area Operasi Rokan,” kata Harry pada Senin, 14 Oktober 2024. Menurutnya, inisiatif ini mendukung ketahanan energi nasional dengan memastikan pasokan energi yang stabil.

BACA JUGA:Sri Mulyani Diminta Kembali Mengisi Posisi Menkeu dalam Kabinet Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Realisasi Investasi Kuartal III-2024 Tembus Rp 431,5 Triliun, Penyerapan Tenaga Kerja Capai 650 Ribu

Pertagas juga sedang mengembangkan proyek pipa BBM Cikampek-Plumpang sepanjang 96 km, yang dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga pada 4 Oktober 2024. 

Harry menekankan bahwa Pertagas tidak hanya fokus pada pembangunan jaringan baru tetapi juga memastikan keandalan energi melalui pemeliharaan dan pengoperasian yang profesional, didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang tersertifikasi.

Komitmen Pertagas terhadap keselamatan kerja juga tercermin dari pencapaian lebih dari 105 juta jam kerja tanpa kecelakaan hingga akhir September 2024. Hal ini menunjukkan prioritas perusahaan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja guna menjamin kelancaran operasional.

Untuk menjaga keandalan operasional, Pertagas mengimplementasikan sistem pengendalian risiko, seperti Security and Oil Losses Management With Integrated Detection System, serta pengendalian keakuratan alat ukur. Dengan mengadopsi prinsip Flow Assurance dan Pipeline Integrity, Pertagas memastikan aliran energi berjalan aman dan sesuai standar kualitas.

BACA JUGA:PGN Upgrade Aplikasi PGN Mobile Versi Baru untuk Mempermudah Pelanggan Rumah tangga dan UMKM

BACA JUGA:Dukungan Kuat ESDM dan KKKS Mendorong Pertumbuhan Eksplorasi Migas di Indonesia

Ke depan, Pertagas berencana memperluas dan menambah infrastruktur energi dengan memanfaatkan kompetensinya di sektor midstream. Harry mengungkapkan bahwa sinergi dengan industri hulu dan hilir memungkinkan Pertagas mengembangkan bisnis penyaluran berbagai jenis energi, termasuk gas alam, minyak bumi, dan BBM, yang akan mendukung efisiensi biaya, keselamatan kerja, fleksibilitas, dan keandalan pasokan energi nasional. (dis)

Kategori :