Untuk penggunaan pupuk FABA berbahan abu batu bara secara luas, kata dia, perlu dipastikan terlebih dahulu kandungan yang ada guna memastikan keamanan dan sesuai standar bagi tanaman dan lingkungan.
Ketua Formap Babel M. Syarif Hidayatullah meyakini bantuan dapat bermanfaat bagi petani di Babel dalam menghadapi tantangan pertanian.
"Bantuan ini akan kami manfaatkan optimal, terutama dalam upaya mengolah limbah abu batu bara menjadi produk, saat ini penggunaan pupuk FABA masih kalangan terbatas, namun kami terus berkoordinasi dengan para ahli untuk membuat pupuk ini agar bisa dimanfaatkan untuk masyarakat, terjangkau dan mendapatkan hasil pertanian maksimal," ujarnya.
BACA JUGA:Sekjen DPR: Tunjangan Perumahan DPR RI Berpotensi Capai Rp 70 Juta per Bulan
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Terima Penghargaan dari Kemenpan RB atas Inovasi Layanan Publik
Selain penyerahan bantuan secara simbolis, acara tersebut juga dilengkapi dengan sesi pelatihan pengelolaan pupuk berbahan dasar FABA oleh para ahli, antara lain Mohammad Khotib (ahli kimia dari Institut Pertanian Bogor), dan Sudirman Adibrata (pengajar Universitas Bangka Belitung).
Melalui program ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam menciptakan solusi-solusi inovatif bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian lingkungan sekaligus mewujudkan pertanian berkelanjutan. (antara)