BPKH Usulkan Subsidi Haji Dikecilkan, CJH Berpotensi Tambah Rp40 Juta untuk Pelunasan

Jumat 27 Sep 2024 - 18:27 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Calon jemaah haji (CJH) yang berencana berangkat tahun depan perlu bersiap untuk pengeluaran yang lebih besar. Ini disebabkan oleh kemungkinan kenaikan biaya pelunasan haji yang dapat terjadi jika usulan pengurangan subsidi oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendapatkan persetujuan dari DPR.

Pembahasan mengenai biaya haji reguler untuk tahun 2025 memang tengah berlangsung antara pemerintah dan DPR. 

Meski usulan dari Kementerian Agama (Kemenag) belum disampaikan, BPKH telah mengusulkan agar tanggungan jemaah diperbesar. Hal ini berpotensi menyebabkan biaya haji tahun depan meningkat.

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati, mengungkapkan bahwa meskipun mereka belum diminta untuk mengusulkan besaran biaya haji, BPKH telah mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025 ke Komisi VIII DPR. 

BACA JUGA:BI Ajak Investor Tiongkok Eksplorasi Peluang Bisnis di Indonesia

BACA JUGA:Realisasi Penyerapan Beras Bulog Capai 908 Ribu Ton hingga September

Rencana ini mencakup distribusi subsidi sebesar Rp 4,4 triliun kepada seluruh jemaah yang antre, yang akan disalurkan melalui rekening virtual.

Lilies, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa proporsi biaya haji yang diusulkan BPKH adalah 70 persen ditanggung jemaah dan 30 persen oleh subsidi. Ini berbeda dengan proporsi tahun ini yang adalah 60:40. 

Dengan rata-rata biaya haji 2024 yang ditetapkan Rp 93,4 juta, jemaah saat ini menanggung sekitar Rp 56 juta setelah membayar uang muka Rp 25 juta, menyisakan biaya pelunasan sebesar Rp 31 juta. Sisanya, Rp 37,3 juta, ditutupi oleh nilai manfaat dari pengelolaan dana haji.

Jika proporsi 70:30 diterapkan, setiap CJH harus membayar Rp 65 juta, yang berarti peningkatan Rp 9 juta dari biaya tahun sebelumnya. Setelah membayar setoran awal Rp 25 juta, CJH akan memiliki saldo Rp 40 juta yang harus dilunasi.

Meskipun usulan baru ini mirip dengan yang diajukan untuk tahun 2024, di mana terjadi negosiasi antara DPR dan Kemenag hingga mencapai kesepakatan proporsi 60 persen untuk jemaah, Lilies menekankan bahwa total biaya haji belum ditetapkan. 

BACA JUGA:Mengatasi Harga Beras Mahal, Prabowo Diminta Pilih Kepala Bapanas yang Berkompeten

BACA JUGA:Kemenkop UKM Gelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Penyandang Disabilitas

Namun, ia memperkirakan bahwa total biaya tidak akan jauh berbeda dari usulan biaya haji 2024, yang pada awalnya diperkirakan sekitar Rp 98 juta.

Berdasarkan beberapa indikator ekonomi yang positif, seperti stabilnya kurs rupiah dan pengendalian inflasi, Lilies optimis bahwa biaya haji tahun depan tidak akan melonjak drastis, asalkan tidak ada kenaikan signifikan dalam biaya layanan haji di Arab Saudi.

Kategori :