Lebih lanjut, Kemenag berkomitmen untuk menyediakan layanan Al Quran yang inklusif, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Mereka menawarkan Al Quran dalam format braille dan bahasa isyarat, sehingga semua lapisan masyarakat, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik, dapat mengakses dan mempelajari kitab suci ini.
"Kami ingin memastikan bahwa Al Quran dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk teman-teman dengan disabilitas fisik," ungkap Aziz.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Kemenag juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menerjemahkan Al Quran ke dalam berbagai bahasa daerah, guna memastikan semua masyarakat Indonesia dapat memahami isinya.
Dengan peluncuran Chat Qurani yang didukung oleh teknologi canggih dan inklusivitas yang tinggi, Kemenag berharap masyarakat semakin mudah dalam mempelajari dan memahami Al Quran di era digital ini. (ant)