Buang Racun dan Lemak Tubuh dengan Diet Detoks

Sabtu 13 Jan 2024 - 19:49 WIB
Editor : Erry Frayudi

Beberapa zat seperti ftalat, polutan organik persisten (POPs), bisphenol A (BPA), dan logam berat dapat mengakumulasi di darah atau jaringan lemak tubuh. 

Zat ini biasanya menumpuk di darah atau jaringan lemak dan cenderung memerlukan waktu lama bagi tubuh untuk membuangnya.

BACA JUGA:Fakta Daun Pepaya Efektif Obati DBD

BACA JUGA:Kontrol Darah Tinggi Tetap Stabil dengan 4 Langkah Ini

Efek Diet Detoks

Beberapa individu juga mengalami sensasi tidak nyaman selama menjalani diet detoks. Terkait dengan penurunan berat badan, penelitian mengenai dampak diet detoks terhadap hal ini masih terbatas.

Meskipun beberapa orang mungkin mengalami penurunan berat badan dengan cepat, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kehilangan simpanan karbohidrat dan cairan, bukan penurunan lemak tubuh secara signifikan.

Penambahan berat badan setelah mengakhiri periode pembersihan dalam diet detoks seringkali terjadi. Jika diet detoks melibatkan pembatasan kalori yang signifikan, ini dapat mengakibatkan penurunan berat badan sementara dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Meskipun penurunan berat badan selama diet detoks cenderung bersifat sementara, namun terdapat aspek tertentu dari diet tersebut yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan.

Termasuk dalam hal ini adalah mengurangi kadar lemak berlebih, menghindari makanan yang menjadi sumber polutan organik persisten (POPs) dan logam berat, rajin berolahraga untuk berkeringat, menjauhi makanan olahan, memastikan asupan nutrisi yang cukup, mengutamakan konsumsi makanan utuh dan sehat, membatasi tingkat stres, memberikan waktu untuk relaksasi, dan mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. 

Kategori :