Pemerintah Rancang APBN 2025 untuk Atasi Jebakan Pendapatan Menengah

Sabtu 17 Aug 2024 - 19:49 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

Defisit anggaran diproyeksikan sebesar 2,53 persen terhadap PDB atau setara Rp 616,2 triliun. Untuk menutup defisit ini, pemerintah akan mengandalkan pembiayaan yang aman dan dikelola dengan kehati-hatian. 

Inovasi pembiayaan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), peran Lembaga Pengelola Investasi, dan pendalaman pasar keuangan akan menjadi fokus utama dalam menjaga stabilitas fiskal.

BACA JUGA:Waspadai Pinjaman Online Ilegal, Ini 98 Daftar Pinjol Legal yang Terdaftar di OJK per Agustus 2024

BACA JUGA:Harga Bahan Pangan Anjlok, Bawang Merah dan Cabai Merah Turun Hampir 50 Persen

Dengan pendekatan yang fleksibel namun tetap hati-hati, Jokowi optimis bahwa APBN 2025 akan membawa Indonesia lebih dekat menuju cita-cita menjadi negara maju.

Berikut ini rincian postur lengkap RAPBN 2025: 

  • Pendapatan negara: Rp 2.996,9 triliun
  • Belanja negara: Rp 3.613,1 triliun
  • Defisit: Rp 616,2 triliun
  • Pembiayaan anggaran Rp 616,2 triliun
  • Tingkat kemiskinan: 7,0–8,0 persen
  • Kemiskinan ekstrem: 0 persen
  • Rasio gini (indeks): 0,379–0,382
  • Tingkat pengangguran terbuka: 4,5–5,0 persen
  • Nilai tukar nelayan: 105–108
  • Nilai tukar petani: 115–120
  • Indeks modal manusia: 0,56
  • Inflasi: kisaran 2,5 persen
  • Pertumbuhan ekonomi: 5,2 persen
  • Nilai tukar rupiah: Rp16.100/USD.
  • Suku bunga SBN 10 tahun: 7,1 persen
  • Harga minyak mentah: USD 82/barel
  • Lifting minyak: 600 ribu barel per hari
  • Lifting gas bumi: 1,005 juta barel setara minyak per hari. (jpc)
Kategori :