BELITONGEKSPRES.COM - Belakangan ini, gerakan untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel semakin marak dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Untuk kamu yang ingin ikut berpartisipasi, penting banget nih mengetahui kriteria produk yang terafiliasi dengan Israel sebagai turun Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023.
Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam memilih produk yang akan dibeli. Yuk, simak lima kriteria berikut sebagai panduan kamu.
Berikut ini adalah lima kriteria produk yang terafiliasi dengan Israel yang bisa jadi panduan kamu sebelum membeli seperti dilansir dari Antara, Selasa 6 Agustus 2024.
BACA JUGA:Survei Menunjukan Sebanyak 73% Gen-Z Ikut Ramaikan Boikot Produk Israel, Lebih Pilih Produk Lokal
BACA JUGA:Kamu Mengalami Insomnia Kronis? Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Kreteria pertama adalah saham mayoritas dan pengendali perusahaan. Produk yang saham mayoritasnya dikuasai oleh pihak yang memiliki afiliasi dengan Israel.
Kedua, pemegang saham pengendali. Perusahaan yang pemegang saham pengendalinya adalah entitas asing yang aktif berbisnis di Israel.
Ketiga, sikap politik pengendali perusahaan. Perusahaan yang pengendalinya mendukung kebijakan genosida dan agresi Israel terhadap Palestina.
Keempat, nilai-nilai produsen. Produk dari produsen yang nilai-nilainya bertentangan dengan agama, Pancasila, dan UUD 1945, seperti mendukung LGBT, terorisme, dan ultraliberalisme.
BACA JUGA:Mengenal Kopi Putih: Profil Rasa, Kandungan Kafein, dan Manfaat Kesehatan
BACA JUGA:Manfaat Kesehatan dari Kacang Pistachio: Dari Nutrisi hingga Perlindungan Mata
Kelima, pernyataan politik dan ekonomi perusahaan: Perusahaan yang tetap mempertahankan investasi di Israel, termasuk perusahaan global yang menjadi induknya.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Ukhuwah, Arif Fahrudin, menyampaikan lima kriteria ini sebagai panduan bagi masyarakat untuk mengenali produk atau perusahaan yang terafiliasi dengan Israel.
“Ini bisa jadi acuan buat masyarakat supaya tahu mana produk atau perusahaan yang terafiliasi, sehingga bisa memutuskan untuk tidak membeli atau mengonsumsinya,” kata Arif dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta.