Balikpapan Sebagai Beranda dan Mitra Kota Nusantara

Minggu 28 Jul 2024 - 21:37 WIB
Oleh: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muham

Kawasan tersebut memiliki pelabuhan internasional peti kemas seluas 15 hektare, diperuntukkan sebagai pelayanan peti kemas, general cargo, curah, dan pengapalan batu bara.

Juga kawasan perhotelan dan sarana hiburan maupun pusat perbelanjaan tradisional dan modern tanpa melupakan tempat khusus usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk berusaha ada di kota itu.

BACA JUGA:Memahami Penyelesaian Sengketa dan Penanganan Pelanggaran Pilkada

Potret tersebut menobatkan Kota Balikpapan sebagai mitra dan penyangga serta beranda ibu kota negara masa depan Indonesia yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur itu.

Kota Balikpapan juga terus berupaya untuk menaikkan citra daerah sebagai beranda ibu kota negara baru Indonesia sehingga dapat dikenal secara luas

Peningkatan citra urban tersebut tetap mengutamakan potensi di Kota Balikpapan.

Pemerintah kota kini berkejaran dengan waktu membenahi berbagai fasilitas dan sarana prasarana agar Balikpapan tetap menjadi Kota Beriman: bersih, indah, aman, dan nyaman.

Bersiap jadi beranda Kota Nusantara

Pemerintah Kota Balikpapan menyusun rancangan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2024-2044, dengan menempatkan pembangunan super wujudkan ruang Beranda Nusantara sebagai daerah mitra ibu kota negara masa depan Indonesia.

 BACA JUGA:Menjaga Keberlanjutan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia

RTRW yang digodok itu hasil perencanaan pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait, serta batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan administratif, sebagai penyesuaian pengembangan terutama dengan keberadaan Kota Nusantara.

Dengan keberadaan ibu kota negara Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan diarahkan sebagai kota superhub ekonomi dalam pengembangan Kota Nusantara, dengan mentembangkan industri farmasi, petrokimia, dan industri masa depan berbasis energi terbarukan.

Kota itu dituntut berlari cepat melakukan penguatan peran penting dalam aspek logistik, perdagangan, dan jasa sebagai daerah mitra dalam peran superhub pengembangan ibu kota baru negara Indonesia.

Kawasan transisi yang mempertemukan kawasan darat dengan laut (coastal area) juga dikembangkan menopang kota itu sebagai pusat perdagangan dan jasa, yang dibarengi dengan pembenahan infrastruktur transportasi untuk menunjang peran kota sebagai pusat logistik dan pintu gerbang Kalimantan Timur, serta beranda Kota Nusantara.

Pembenahan secara maraton dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial serta meningkatkan kepuasan atau manfaat (utilitas) untuk mendukung dan antisipasi pertumbuhan penduduk khususnya dalam penyediaan air minum yang memadai.

BACA JUGA:Perlu Kecermatan Merangkai Regulasi BBM Subsidi

Kategori :