Di sisi lain, peran Pemprov Babel maupun Kabupaten terdampak, hingga saat ini belum terlihat secara signifikan. Warga yang terdampak, terutama karyawan smelter yang di-PHK, merasa bahwa pemerintah hanya sebatas menghitung jumlah yang terdampak, tanpa memberikan solusi yang konkret.
"Kami butuh lebih dari sekadar perhitungan jumlah PHK. Tolong lihat juga sisi sosial dan nasib kami sebagai warga negara yang berjuang mencari penghidupan yang layak di negeri ini," pesan singkat dari para warga yang terdampak.
"Babel Pos, kami memohon agar terus menyuarakan hal ini. Kami menghargai upaya media ini yang secara aktif memperjuangkan hak-hak kami yang terpinggirkan!" tulis pesan misterius tersebut.
Dalam balasan yang diungkapkan oleh Babel Pos, terdapat sebuah kesan sinis yang menyiratkan bahwa meskipun media ini berusaha, namun terkadang keterbatasan juga menjadi hambatan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat yang terpinggirkan.