Menjaga Ketersediaan Energi untuk Hari Kemenangan

Minggu 31 Mar 2024 - 22:13 WIB
Oleh: Putu Indah Savitri

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Menghitung hari menuju perayaan Idul Fitri 1445 H/2024, berbagai lapisan masyarakat pun mulai mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan kerabat maupun sanak saudara di kampung halaman.

Tak hanya masyarakat, jajaran kementerian, lembaga, hingga perusahaan milik negara pun turut bergerak untuk mengawal penyelenggaraan mudik dan balik. Tujuannya hanya satu, yakni menjamin kelancaran masyarakat dalam merayakan Lebaran.

Presiden RI Joko Widodo menyebutkan jumlah masyarakat yang akan mudik pada libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini mencapai sekitar 193,6 juta orang.

Angka tersebut naik dibandingkan data mudik pada tahun 2023, dengan jumlah mobilisasi masyarakat mencapai 123,8 juta orang.

Berdasarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 oleh Kementerian Perhubungan, diperkirakan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen).

BACA JUGA:Membangun Embung untuk Pertanian Produktif dan Kesejahteraan Petani

BACA JUGA:Perjalanan Karir Helena Lim, Sosok Crazy Rich PIK Tersangka Korupsi Timah

Sementara perkiraan puncak hari balik adalah H+3, yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Lebih lanjut, Kemenhub juga mencatat terdapat lima moda terbanyak yang menjadi pilihan masyarakat dalam bermudik.

Peringkat pertama adalah kereta api dengan persentase 20,3 persen (39,3 juta orang), bus 19,4 persen (37,5 juta orang), mobil pribadi 18,3 persen (35,4 juta orang), sepeda motor 16,1 persen (31,1 juta orang), dan mobil sewa 6,0 persen (11,6 juta orang).

Berdasarkan daerah asal perjalanan masyarakat, yang menempati posisi tertinggi adalah Jawa Timur 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang).

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang).

BACA JUGA:Kiprah Perempuan Papua Kian Menonjol pada Era Otsus

BACA JUGA:Terobosan terkini terapi tuberkulosis

Melihat gambaran kondisi tersebut, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyoroti adanya pergeseran kebutuhan konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM), yang biasanya tertinggi di Jabodetabek, akan beralih ke Jawa Barat hingga Jawa Timur selama arus mudik.

Kategori :