BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil menurunkan atau menghapus sebanyak 1.971 berita hoaks yang beredar di media sosial terkait dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Data ini merupakan hasil dari upaya penyaringan yang dilakukan oleh jajaran Budi sejak tanggal 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024.
"Sebaran hoaks itu mencapai jumlahnya adalah 3.235 hoaks dimana 1.971 hoaks kita take down," ujar Budi saat jumpa pers di kantor Kementerian koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI di Jakarta, Selasa.
Dia melanjutkan bahwa sisa berita hoaks yang tidak diturunkan hanya diberi stempel "hoaks" saja karena dianggap tidak mengandung informasi yang terlalu berbahaya.
BACA JUGA:Dirut Bulog Berikan Penjelasan Terkait Harga Beras Diprediksi Tidak Turun Seperti Semula
BACA JUGA:Menaker: Semua Pekerja Berhak untuk Dapat THR
Budi menjelaskan bahwa berita-berita hoaks tersebar merata di berbagai platform media sosial dan situs pencarian. Narasi hoaks tersebut bervariasi, mulai dari yang bersifat provokatif hingga isu yang tidak benar.
"Judulnya enggak masuk akal seperti Pak Hadi mau nyapres, kan ini hoaks dong," ungkapnya.
Dari data yang diterima oleh Budi, sebanyak 92 persen dari berita hoaks tersebut tersebar oleh buzzer media sosial yang memiliki afiliasi dengan kelompok tertentu.
Meskipun demikian, setelah proses penyaringan hoaks dilakukan, Budi menyatakan bahwa situasi media sosial saat ini cukup kondusif dan aman. Isu-isu yang beredar di media sosial dinilainya masih dalam batas yang wajar dan terus diawasi oleh pihaknya.
Budi menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan hingga proses rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai, bahkan hingga tahap pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
BACA JUGA:Angin Segar dari Pemerintah, Driver Ojol dan Kurir Logistik Bakal Dapat THR Lebaran 2024
BACA JUGA:Menhub Budi Karya Sebut Tren Kenaikan Mudik Lebaran Sebesar 71,7 Persen
Pemilihan Umum 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota, dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden, terdapat tiga pasangan calon yang bertarung, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan nomor urut 1. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dengan nomor urut 2. Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dengan nomor urut 3.