BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan kesiapan perusahaan untuk mendukung swasembada pangan melalui penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih efisien dan tepat sasaran. Hal ini menjadi langkah strategis guna mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian, khususnya menjelang musim tanam perdana tahun 2025.
“Kami telah memastikan stok pupuk siap disalurkan kepada petani,” ujar Rahmad dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Rahmad menekankan pentingnya penyesuaian mekanisme distribusi pupuk bersubsidi sesuai arahan Peraturan Presiden (Perpres) yang segera terbit. Regulasi ini dirancang untuk menyederhanakan proses distribusi tanpa mengabaikan tata kelola yang baik.
“Bersama Wakil Menteri Pertanian, kami sudah menyepakati konsep penyederhanaan distribusi. Fokus kami sekarang adalah implementasi,” jelasnya.
BACA JUGA:Kementerian ESDM Pastikan Subsidi LPG 3 Kilogram Tidak Dibatasi Meski Kuota Melebihi Batas
BACA JUGA:Pemerintah Akan Terapkan Skema Baru Penyaluran BBM Subsidi di Awal 2025
Rahmad menambahkan bahwa kesiapan Pupuk Indonesia mencakup penerapan teknologi informasi dan proses bisnis berbasis data untuk memastikan distribusi berjalan dengan akurat. Proses ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani yang benar-benar membutuhkan.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan bahwa penyederhanaan mekanisme distribusi akan mulai diterapkan pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan memangkas birokrasi yang selama ini melibatkan banyak kementerian dan aturan kompleks. Dengan mekanisme baru, subsidi diharapkan lebih cepat sampai ke tangan petani.
“Penyederhanaan ini dirancang agar lebih efisien namun tetap akuntabel, karena anggarannya berasal dari APBN yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab,” kata Sudaryono.
Aturan baru yang sedang difinalisasi akan menjadi landasan untuk proses penyaluran pupuk bersubsidi secara bertahap. Pemerintah memastikan bahwa tata kelola yang baik tetap menjadi prioritas utama, dengan menjaga transparansi dan akurasi distribusi.
BACA JUGA:PT Freeport Indonesia Berinovasi Tangani Limbah Tailing Jadi Lahan Produktif
BACA JUGA:Pengguna Mobil Listrik Diprediksi 8.000 Unit Selama Libur Nataru, PLN Sediakan 2.490 SPKLU
Sudaryono juga mengajak seluruh pihak, termasuk petani dan pemangku kepentingan lainnya, untuk mendukung perubahan ini. Menurutnya, penyederhanaan mekanisme distribusi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara nasional.
“Jika mekanisme ini berjalan sesuai rencana, produktivitas pertanian akan meningkat, dan target swasembada pangan dapat kita capai lebih cepat,” tutupnya.
Dengan langkah terkoordinasi antara pemerintah dan Pupuk Indonesia, penyederhanaan distribusi pupuk bersubsidi diharapkan menjadi momentum baru dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (ant)