PBNU Minta Masyarakat Berhenti Hujat Gus Miftah Usai Mundur dari Jabatan

Lembaga dakwah PBNU minta umat muslim untuk hentikan hujatan pada Gus Miftah -dok. PBNU-Beritasatu

BELITONGEKSPRES.COM - Pengurus Harian Lembaga Dakwah PBNU Soleh Sofyan meminta agar masyarakat berhenti memberikan hujatan kepada Gus Miftah terkait keputusannya untuk mundur dari jabatan sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Menurutnya, terus menghujat dan memberikan tekanan pada Gus Miftah hanya akan menambah ketegangan yang tidak perlu.

“Sebagai sesama anak bangsa, terlebih sebagai sesama Muslim, kita seharusnya lebih bijak dan tidak terus-terusan menghujat dan memberikan sarkasme kepada beliau. Bahkan sebagian dari kita yang protes terhadap ucapan sarkasme, kini turut mengeluarkan kata-kata serupa,” ungkapnya saat dihubungi Beritasatu.com pada Jumat, 6 Desember.

Soleh Sofyan menilai bahwa pengunduran diri Gus Miftah adalah langkah yang sangat bijak, terutama setelah insiden yang melibatkan dirinya dengan seorang penjual es teh. Ia memandang bahwa keputusan tersebut mencerminkan kedewasaan dan kesadaran yang tinggi.

Menurutnya, mundurnya Gus Miftah dari posisi tersebut adalah langkah yang tepat, ditambah dengan permintaan maafnya kepada penjual es teh yang sempat menjadi sorotan publik. "Gus Miftah sudah mendatangi rumah penjual es teh tersebut dan meminta maaf secara langsung sebagai bentuk kesadaran atas kesalahannya," ujar Soleh Sofyan.

BACA JUGA:Tindak Tegas! Kemenkomdigi Blokir 3 Akun Media Sosial yang Promosikan Judi Online

BACA JUGA:Sahroni Menilai Mundurnya Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden Merupakan Keputusan Bijak

Permintaan maaf ini, menurutnya, bukan hanya formalitas, tetapi mencerminkan kesadaran Gus Miftah untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukannya dan siap menerima konsekuensi dari tindakan tersebut.

“Permintaan maaf dari beliau ini menunjukkan kesadaran yang mendalam dan kesiapan untuk memperbaiki kesalahan,” ujarnya.

Soleh Sofyan menekankan bahwa sebagai seorang Muslim sejati, tindakan memaafkan adalah yang paling bijak dalam situasi seperti ini. Menurutnya, setiap individu seharusnya mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan memberikan maaf kepada mereka yang dengan tulus meminta maaf.

“Tindakan bijak sebagai Muslim adalah saling memaafkan ketika ada permintaan maaf dan mengambil pelajaran positif dari semua peristiwa,” pungkasnya. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan