Beredar Video Viral Oknum TNI Siksa Pemuda Papua, Pelaku Lebih dari Satu Orang

Ilustrasi police line--

BELITONGEKSPRES.COM, Mabes TNI memastikan bahwa video yang viral yang menunjukkan penyiksaan terhadap seorang pemuda Papua di Kabupaten Puncak, Papua, merupakan ulah dari oknum prajuritnya. Saat ini, pihak TNI sedang melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus tersebut yang melibatkan tindakan tak berprikemanusiaan tersebut.

"Oknum prajurit melakukan tindakan kekerasan. Masih dalam penyelidikan," kata Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar saat dihubungi wartawan, Minggu 24 Maret.

Ia memastikan bahwa oknum prajurit yang menjadi pelaku penyiksaan terhadap pemuda Papua itu bukan hanya satu orang, melainkan lebih dari satu orang. Hal ini sesuai dengan apa yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial sebelumnya.

"Jika dalam video tersebut lebih dari satu ya. Ada yang mukul, ada yang merekam," beber Nugraha.

Sebelumnya, Amnesty International Indonesia memastikan bahwa individu yang disiksa dalam video viral adalah Orang Asli Papua (OAP). Dalam video tersebut, korban terlihat dengan kedua tangannya terikat dari belakang, sementara dia dimasukkan ke dalam sebuah drum berwarna biru yang berisi air yang memerah karena darah.

BACA JUGA:143 Orang Dibantai, Motif ISIS-K Serang Gedung Konser Crocus

BACA JUGA:Pertamina Bersama Kemendag Lakukan Penyegelan Dispenser SPBU Nakal di Tol Jakarta - Cikampek

Para pelaku, yang memiliki tubuh tegap dan mengenakan kaos serta berambut cepak, salah satunya terlihat mengenakan kaos hijau bertuliskan angka 300, secara kejam memukuli dan menendang kepala korban berulang kali. Mereka juga terdengar mengucapkan kata-kata kasar seperti, "Angkat muka, angkat muka, angkat muka, anjing, bangsat!" Seorang pelaku lainnya mengarahkan rekannya yang sedang memukuli korban, "Gantian, gantian, sabar dulu." Ada juga yang menegur, "Jangan main tangan."

Video penyiksaan selama 16 detik tersebut disebar tanpa menyebutkan identitas korban atau mencantumkan waktu dan lokasi kejadian. Amnesty International Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa korban merupakan Orang Asli Papua.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan