Era Baru, Guru Kembali ke Hulu
Ilustrasi. Guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar di SDN Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2024). -Makna Zaezar/Spt.-ANTARA FOTO
BACA JUGA:Idealisme di Tengah Kepungan Pragmatisme
Guru yang memiliki mentalitas sebagai pekerja dan mengharapkan imbalan yang setimpal atas pekerjaannya sebagai guru akan rentan kecewa. Mereka menjadi tidak tulus saat mengajar dan mendidik murid-muridnya.
Ada faktor luar yang membuat guru-guru ingin jasanya ditandai, di antaranya industrialisasi pendidikan yang terang-terangan, bahkan ugal-ugalan serta perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin hedonis.
Meskipun demikian, guru sebagai jantung pendidikan dan peradaban harus mampu menjadi teladan kesederhanaan, bukan keserakahan. Patut diakui bahwa di tengah munculnya industrialisasi pendidikan, tidak sedikit guru-guru yang tetap semangat dan ikhlas menjalankan tugasnya untuk menjadi benteng akhlak generasi bangsa.
Mereka yakin seyakin-yakinnya bahwa eksistensi sebuah bangsa adalah akhlaknya. Jika akhlak suatu bangsa itu hilang, maka hilanglah eksistensi mereka. (ant)
Oleh: Ribut Nur Huda, Pengajar di Universitas Indonesia (UI) dan Pimpinan Baitus Sunnah wat Tazkiyah/BASTA Nusantara