Sherly Benny

Dahlan Iskan--

Lalu Benny mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku Utara. Ia diusung partai biru: Demokrat, PAN, dan Nasdem. Popularitasnya tinggi.

BACA JUGA:Kalah Cantik

Benny, anak keluarga miskin itu sudah jadi kaya. Ia sudah jadi pengusaha. Saat jadi Bupati Morotai, Benny terkenal bersih. Karena itu ia sering bertengkar dengan DPRD di sana.

Saya pun menghubungi wartawan Malut Post, Faisal Jalaluddin: soal bagaimana sosok Benny sebagai bupati Morotai.

"Seperti Ahok, Benny juga suka marah-marah. Terutama pada stafnya. Soal disiplin dan penggunaan anggaran," ujar Faisal. "Tapi mulutnya tidak kasar," tambahnya.

Faisal jadi wartawan sejak Malut Post kami dirikan di tahun 2003. Prestasinya bagus. Sepuluh tahun kemudian ia jadi pemimpin redaksi. Sekarang menjabat direktur di Malut Pos.

"Benny banyak memotong anggaran perjalanan dinas," ujar Faisal. "Orang-orang tua di Morotai dapat BLT. Lewat kartu ATM. Orang tua diberi ATM. Bukan tunai," ujar Faisal.

Faisal ini seperti Benny. Sekolahnya putus-putus. Faisal alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Nuku di Tidore. Sebelum itu kuliah di Universitas Sam Ratulangi, Manado dan Universitas Khairun, Ternate.

Di Morotai Benny menggratiskan biaya kesehatan warganya. Juga pendidikan. Program itulah yang akan diperluas dari lingkup kabupaten ke seluruh provinsi. Karena itu Benny maju jadi calon gubernur.

Benny keliling dari pulau ke pulau. Sherly terus mendampingi suami. Pasangan ini jadi buah bibir. Rukun. Serasi. Seimbang. Ke pulau mana pun Sherly ikut.

Termasuk ketika berangkat kampanye ke pulau-pulau nun jauh di laut selatan. Speed boat-nya harus transit di pulau Taliabu: isi bensin. Saat itulah speed boat itu meledak. Terbakar. Benny tewas. Pun lima orang lainnya.

Proses Pilkada sudah terlalu jauh. Sudah memasuki masa kampanye. Tapi masih bisa dilakukan penggantian calon. Awalnya Sherly sama sekali tidak terpikir. Tapi partai pendukung sepakat memberangkatkan Sherly.

Setelah dirawat di rumah sakit akibat luka-luka, Sherly mau. Dia masih harus berjalan pakai tongkat. Pun saat debat di antara empat pasangan.

Di panggung, Sherly tidak canggung. Pidatonyi sering diselingi kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris. Kelihatan sekali Sherly beda kelas.

BACA JUGA:Mabuk Dhani

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan