Hendrya Sylpana

Kamarudin Muten Tampung Aspirasi Warga Buku Limau Saat Kampanye Dialogis

Simulasi pencoblosan dalam kampanye dialogis Kamarudin Muten di Pulau Buku Limau-Muchlis Ilham/BE-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur (Beltim) nomor urut 2, Kamarudin Muten-Khairil Anwar, melanjutkan kampanye dialogis mereka dengan mengunjungi Pulau Buku Limau di Kecamatan Manggar.

Dalam rangkaian kampanye Pilkada 2024 ini, Kamarudin Muten tidak hanya menyapa warga, tetapi juga bermalam di salah satu rumah penduduk untuk merasakan langsung kehidupan masyarakat setempat.  

Kamarudin Muten mengungkapkan antusiasmenya terhadap kunjungan ini. Selain menjadi momen bertemu warga secara langsung, ia dapat menyaksikan sendiri kondisi lingkungan dan mendengar berbagai keluhan serta kebutuhan masyarakat.  

"Saya langsung berkeliling saat tiba di sini untuk melihat kondisi sebenarnya. Saya mengunjungi sekolah, fasilitas kesehatan, dan berbincang langsung dengan warga untuk memahami masalah mereka," ujar Kamarudin Muten, Jumat 22 November 2024.

BACA JUGA:Blusukan Kamarudin Muten di Kampong Juru Dapat Sambutan Hangat Warga

Sejumlah permasalahan yang disampaikan warga antara lain akses pendidikan, kebutuhan air bersih, pengelolaan sampah, talud pembatas ombak, penerangan pelabuhan, hingga kondisi rumah tak layak huni. Salah satu masalah mendesak yang disoroti adalah akses pendidikan.  

"Banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah setelah SD karena di Buku Limau hanya ada sekolah dasar. Untuk melanjutkan ke SMP, mereka harus menyeberang ke Manggar, yang membutuhkan biaya besar. Banyak orang tua di sini kesulitan membiayai pendidikan anak-anak mereka," ungkapnya.

Kamarudin menegaskan komitmennya untuk mencarikan solusi agar anak-anak di Buku Limau tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak. Menurutnya, pendidikan adalah investasi masa depan, dan anak-anak harus mendapatkan kesempatan untuk menggapai cita-citanya.  

Selain pendidikan, Kamarudin juga menyoroti permasalahan air bersih di Buku Limau. Air yang tersedia masih bercampur asin dan lengket, sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari warga. Ia juga prihatin dengan kondisi pelabuhan yang gelap tanpa penerangan di malam hari, yang dianggap berbahaya, terutama bagi anak-anak.  

BACA JUGA:Wajahnya Dilukis Anak Beltim, Kamarudin-Khairil Yakin Ada Jalan di Pilkada 2024

Masalah pengelolaan sampah juga menjadi perhatian. Kamarudin mencatat bahwa pengangkutan sampah yang hanya dilakukan seminggu sekali menyebabkan penumpukan dan berpotensi menimbulkan penyakit. Ia berencana mempelajari sistem pengelolaan sampah ramah lingkungan yang telah sukses diterapkan di Surabaya untuk diadopsi di Buku Limau.  

Kamarudin menekankan pentingnya mendengar langsung aspirasi warga untuk memahami kebutuhan mereka secara mendalam. Jika terpilih sebagai Bupati, ia berkomitmen untuk segera menyelesaikan permasalahan masyarakat dengan solusi nyata.  

"Saya tidak ingin hanya sekadar berbicara tanpa tindakan. Saya ingin benar-benar membantu masyarakat dengan menyelesaikan masalah mereka," tegasnya.  

BACA JUGA:Resto Nyaman Bekawan Hadir di Beltim: Sajikan Menu Lezat Harga Terjangkau, Gratis Setiap Jumat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan