KPAI Sorot Aktivitas Tambang Timah Dekat SLB Manggar Beltim, Proses Belajar Anak Terganggu
KPAI Sorot Aktivitas Tambang Timah Dekat SLB Manggar Beltim, Proses Belajar Anak Terganggu-Ist-
Kolaborasi Lindungi Hak Anak Disabilitas
KPAI dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kini makin solid dalam upaya melindungi hak-hak anak penyandang disabilitas.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan perlindungan menyeluruh dan memastikan kebutuhan dasar anak-anak disabilitas di Babel terpenuhi.
BACA JUGA:Bayu Priyambodo Bantah Lakukan Penganiayaan, Mediasi Gagal Siapkan Langkah Hukum dan Bukti
BACA JUGA:ASN Tersangka Masih Menjabat, Pemda Beltim Hormati Proses Hukum
“Kami serius memberikan perlindungan untuk anak-anak disabilitas, ini memang isu penting secara global,” ujar Diyah usai Rakor.
Pertemuan ini melibatkan berbagai pihak, seperti Bappeda, DP3ACSKB, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial Pemprov Babel, guna memperkuat layanan dan perlindungan bagi anak-anak disabilitas di daerah.
Menurut Diyah, KPAI dan Pemprov Babel ingin memastikan bahwa hak-hak dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan tenaga pengasuh alternatif bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini terpenuhi.
"Kami ingin memastikan anak-anak berkebutuhan khusus ini mendapatkan hak yang layak dan perlindungan yang mereka butuhkan,” jelasnya.
BACA JUGA:Ada Pengurangan Daba, Ketua DPRD Beltim Tanyakan Solusi Pemda Dalam Seleksi PPPK
BACA JUGA:Kepala Diskominfo SP Beltim Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ini Kasus yang Menjeratnya
Dalam hal ini, KPAI juga tengah menangani kasus kekerasan yang dialami oleh anak disabilitas di Belitung, yang kini sudah masuk proses persidangan.
Diyah menambahkan, KPAI berupaya memfasilitasi rehabilitasi bagi anak korban kekerasan tersebut di Pusat Rehabilitasi Abiyoso, Cimahi.
“Anak ini sudah ditinggalkan oleh orang tuanya. Jadi, KPAI akan memastikan perlindungan dan rehabilitasi yang sesuai agar anak ini bisa menjalani masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuat Babel menjadi provinsi ramah anak, terutama bagi anak-anak disabilitas, sehingga mereka bisa tumbuh dengan penuh kasih sayang dan perlindungan.