Pertamina Geothermal Energy Raih Peringkat Teratas dalam ESG Risk Rating Global

Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berhasil meraih peringkat pertama ESG Risk Rating global oleh Sustainalytics dengan skor 7,1. (Pertamina/Istimewa)--

BELITONGEKSPRES.COM - Pertamina, melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), telah mencapai prestasi gemilang dengan meraih peringkat pertama dalam ESG Risk Rating global dari Sustainalytics, memperoleh skor 7,1 yang tergolong "Negligible Risk" atau risiko yang sangat rendah. 

Dengan pencapaian ini, PGE menjadi pemimpin dalam sub-sektor energi terbarukan dan utilitas di dunia dalam hal risiko ESG.

Capaian tersebut mencerminkan komitmen PGE dalam manajemen risiko material ESG yang dinilai kuat, dengan risiko yang dikategorikan sebagai medium. 

Ini menunjukkan bahwa PGE berhasil mengelola berbagai risiko yang dapat berdampak pada operasi dan bisnis mereka. Sustainalytics menilai berbagai faktor, seperti emisi karbon dan insiden kerja, serta efektivitas manajemen perusahaan dalam menangani potensi risiko tersebut. 

BACA JUGA:Kadin Indonesia Siapkan White Paper untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

BACA JUGA:Menkominfo Ungkap Transaksi Judi Online di Indonesia Capai Rp600 Triliun Hingga September 2024

Semakin rendah skor yang diperoleh, semakin kecil dampak risiko terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, PGE juga menduduki posisi teratas di IDX ESG Leader Index, yang mengukur performa saham dengan penilaian ESG yang baik.

Julfi Hadi, Direktur Utama PGE, menekankan bahwa penerapan prinsip ESG merupakan langkah strategis yang menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. 

Menurutnya, komitmen PGE dalam menghadapi risiko perubahan iklim merupakan praktik terbaik dalam pengelolaan energi panas bumi yang berkelanjutan dan transparan. "Kami bangga dapat menjadi contoh dalam pengelolaan ESG, tidak hanya di sektor energi panas bumi, tetapi juga di industri energi terbarukan global," ungkap Julfi.

PGE juga telah memperkuat Strategi Keberlanjutan (ESG Roadmap) untuk periode 2024–2030 dengan berbagai inisiatif. Di bidang lingkungan, mereka menargetkan pengurangan emisi sebesar 29% pada 2023 dan telah melaporkan risiko terkait iklim melalui Task Force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD). Selain itu, program keanekaragaman hayati melalui Biodiversity Action Plan (BAP) terus berlanjut.

BACA JUGA:Pedagang yang Bebankan Biaya Tambahan Transaksi QRIS Bisa Disanksi, Konsumen dapat Melaporkannya

BACA JUGA:Dukung Pelaku UMKM, Bank Indonesia Bebaskan Biaya Transaksi Pembayaran QRIS

Dalam aspek sosial, PGE berkomitmen untuk mengembangkan karyawan dengan menargetkan peningkatan keterwakilan perempuan di posisi manajerial hingga 15% pada 2030, serta peningkatan pekerja dengan disabilitas hingga 1%. 

Di sisi tata kelola, PGE memastikan praktik pengadaan berkelanjutan dengan vendor yang mematuhi standar ESG dan terus menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Sebagai perusahaan publik, PGE juga berkomitmen untuk memenuhi prinsip GCG dan mematuhi regulasi pengelolaan perusahaan terbuka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan