Hendrya Sylpana

Menumbuhkan Kepercayaan Internasional di Tengah Krisis Global

Presiden Joko Widodo (kiri) menjelaskan proses pembibitan mangrove kepada para kepala negara dan pemimpin delegasi saat kegiatan Leaders' Visit rangkaian World Water Forum ke-10 2024 di kawasan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali--

Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk periode 2019-2024 berjalan seiring dengan merebaknya pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada awal 2020.

Bencana kesehatan global itu tidak hanya memicu krisis kesehatan di banyak negara, tetapi juga memberikan efek domino terhadap perekonomian, sosial, budaya, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya.

Di tengah upaya negara-negara di dunia untuk bangkit pulih dari berbagai macam krisis akibat pandemi tersebut, masyarakat internasional kembali dihantam krisis pangan, energi dan keuangan yang diakibatkan oleh perang antara Ukraina dan Rusia pada awal 2022.

Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2022 menyebut dampak perang tersebut menyebabkan 107 negara terdampak krisis, dengan 553 juta jiwa diperkirakan terancam kemiskinan ekstrem dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan akut dan kelaparan. Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan. 

BACA JUGA:Masa Depan Kurikulum Merdeka Pasca Pergantian Kabinet

Namun demikian, di tengah tantangan yang berat itu, Jokowi mengaku bersyukur karena Indonesia disebut sebagai negara yang mampu menghadapi krisis global tersebut.

Di tengah tantangan-tantangan itu, Indonesia juga mendapat kesempatan menjadi tuan rumah sejumlah agenda internasional seperti Forum G20 2022, Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) 2023, dan Forum Air Sedunia (WWF) serta Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak/Forum Indonesia-Afrika (HLF-MSP/IAF) 2024.

Tentu saja kesempatan tersebut menjadi peluang bagi Indonesia. Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2023 menyebut momentum-momentum tersebut telah menumbuhkan kepercayaan internasional kepada Indonesia.

Kesempatan untuk menjadi tuan rumah agenda-agenda internasional tersebut juga tidak mudah untuk dilakukan di tengah perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina, persaingan geopolitik di antara negara adidaya, konflik terkait Laut China Selatan, serta ketimpangan-ketimpangan lain dari kebijakan negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang.

BACA JUGA:Diplomasi untuk Kemanfaatan Ekonomi Indonesia Ala Joko Widodo

Meski demikian, Indonesia tercatat sukses menyelenggarakan forum-forum internasional tersebut dan membuahkan banyak capaian dalam berbagai kesepakatan yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat internasional secara luas.

KTT G20 2022

Bukti kesuksesan Indonesia dalam penyelenggaraan forum-forum internasional ditunjukkan dari banyaknya apresiasi yang disampaikan para pemimpin dunia terhadap Indonesia atas perannya menyukseskan forum-forum tersebut.

Perdana Menteri Inggris Raya Rishi Sunak adalah salah satu pemimpin yang memuji kesuksesan Indonesia dalam memimpin KTT G20.

Menurut dia, Indonesia tidak hanya berhasil memperkuat pondasi ekonomi dan membantu kelompok paling rentan dalam urusan ketersediaan pangan, tetapi juga mendorong pentingnya upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dari Rusia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan