Bocah di Sungailiat Diduga Mengidap Penyakit Kawasaki, Apa Itu Sebenarnya?
Bocah di Sungailiat yang diduga mengidap penyakit Kawasaki-Ist-
BELITONGEKSRES.COM - Kabar mengejutkan datang dari Sungailiat, Kabupaten Bangka, bocah RA yang berusia 4 tahun diduga mengidap penyakit Kawasaki. Ini adalah kasus pertama kali di RSUD Depati Bahrin.
Menurut dr. Fadhilah Ihsani, Sp.A, dokter spesialis anak di RSUD Depati Bahrin mengungkapkan, ini adalah kasus pertama penyakit Kawasaki yang ditemukan di rumah sakit tersebut.
Penyakit Kawasaki terdeteksi setelah RA menjalani operasi usus buntu, yang menunjukkan adanya peradangan pada usus buntu. Operasi dilakukan sesuai rekomendasi dr. Goklash, SpB, dokter yang bertanggung jawab atas pelayanan.
Pasca operasi, kondisi RA tidak membaik. Gejala seperti demam yang tak kunjung turun, mata merah, pembengkakan pada kaki, dan kuku yang membiru mulai muncul.
BACA JUGA:Waspada Varian Baru Covid-19 XEC, Lebih Menular dan Sudah Mewabah
BACA JUGA:Apakah Diabetes Dapat Disembuhkan? Apa yang Bisa dan Tidak Bisa Dilakukan
Berdasarkan hasil observasi dr. Fadhilah Ihsani, Sp.A, dokter spesialis anak, dan dr. Endang Kusreni, Sp.JP, dokter spesialis jantung, ditemukan pembengkakan pada pembuluh darah jantung pasien melalui pemeriksaan echocardiography/USG Jantung.
Gejala yang muncul dan hasil pemeriksaan jantung menunjukkan bahwa balita tersebut mengidap penyakit Kawasaki tersebut.
"Untuk menangani serangan fase akut sindrom Kawasaki, pengobatan harus diberikan dalam waktu 10 hari sejak gejala pertama muncul," jelas dr. Fadhilah dalam keterangan, Kamis, 19 September 2024.
Karena penyakit ini merupakan kasus pertama di RSUD Depati Bahrin dan obat Immune Globulin Injection (Gamaraas) obat belum tersedia di rumah sakit.
BACA JUGA:Anggota DPRD Babel Diduga Lakukan KDRT, Istri Lapor Polisi
BACA JUGA:Pemprov Babel Siapkan Bonus Rp250 Juta Bagi Atlet Peraih Medali PON 2024
Maka dari itu, pihak rumah sakit terpaksa harus memesan obat tersebut dari distributor di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Setelah obat Gamaraas tiba dan diberikan dalam 14 botol dalam waktu 12 jam, kondisi pasien membaik dan gejala yang dialami mulai mereda.