Hendrya Sylpana

Terima Tambahan Anggaran Rp10,4 Triliun: Kemendikbudristek Prioritaskan Kesejahteraan Guru dan Dosen

Tambahan anggaran Kemendikbudristek 2025, anggaran Kemendikbudristek 2025, Peningkatan anggaran pendidikan , Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri, --

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima suntikan anggaran tambahan sebesar Rp10,4 triliun, yang membawa total anggaran kementerian tersebut untuk tahun 2025 menjadi Rp93,6 triliun, naik dari Rp83,3 triliun sebelumnya. 

Peningkatan ini disetujui oleh Komisi X DPR RI melalui Surat Ketua Badan Anggaran DPR pada 10 September 2024.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa tambahan anggaran ini akan difokuskan untuk mendukung program-program wajib dan prioritas kementerian, dengan salah satu fokus utama adalah meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen. 

Menurut Nadiem, alokasi dana ini akan digunakan untuk memberikan tunjangan dan sertifikasi, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA:Saksi Sebut Ada Arahan Jokowi di Sidang Korupsi Timah Babel

BACA JUGA:Kisah Polisi Viral, Ditawari Sekolah Perwira Oleh Kapolri Malah Minta Lahan Kuburan

Selain kesejahteraan tenaga pendidik, revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) juga menjadi prioritas. 

Nadiem menjelaskan bahwa perbaikan fasilitas perguruan tinggi sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dan dengan alokasi BOPTN yang lebih baik, tekanan untuk menaikkan biaya kuliah (UKT) di perguruan tinggi akan berkurang.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, merinci lebih lanjut alokasi tambahan Rp10,4 triliun ini. Salah satu program prioritas adalah Sekolah Unggulan yang mendapat alokasi Rp2 triliun. Selain itu, program Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga menerima alokasi signifikan sebesar Rp3,79 triliun.

Program Tunjangan Profesi Dosen (TPD), BOPTN, serta perbaikan sarana prasarana perguruan tinggi mendapat alokasi Rp3,36 triliun, yang juga mencakup program beasiswa seperti Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), Darmasiswa, dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).

BACA JUGA:Sri Mulyani dan Prabowo Subianto Gelar Pertemuan Selama 2,5 Jam, Ini yang Dibahas

BACA JUGA:15 Ribu Lebih Pekerja Tekstil Kena PHK Massal Sepanjang Tahun 2024

Tambahan anggaran ini juga mencakup perbaikan sarana dan prasarana untuk perguruan tinggi vokasi dan teaching factory di SMK, dengan alokasi Rp1,25 triliun. Ini bertujuan untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi di berbagai lembaga pendidikan.

Nadiem menegaskan bahwa alokasi anggaran ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki kualitas pendidikan di semua level, terutama melalui peningkatan kesejahteraan dan kapasitas tenaga pendidik. (dis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan