7 Pengobatan Alternatif yang Dapat Dicoba untuk Pasien Stroke: Apa Saja Pilihannya?
Ilustrasi stroke. (freepik.com)--
BELITONGEKSPRES.COM - Stroke adalah kondisi medis kritis yang memerlukan penanganan cepat untuk meminimalkan kerusakan pada otak. Selain perawatan standar, beberapa terapi alternatif telah mulai dipertimbangkan sebagai langkah tambahan dalam proses pemulihan pasien stroke.
Indonesia menghadapi angka kejadian stroke yang cukup tinggi, dengan sekitar 550.000 kasus baru setiap tahun, menjadikannya penyebab kematian ketiga terbesar di negara ini.
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, yang dapat menimbulkan kerusakan otak serius jika tidak segera diatasi.
Meskipun sebagian besar kasus stroke dialami oleh individu yang berusia di atas 60 tahun, orang yang lebih muda juga bisa terkena, terutama mereka yang menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, yang meningkatkan risiko penyakit terkait seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
BACA JUGA:Studi Mengungkap Makan Ikan Saat Hamil Kurangi Risiko Autisme pada Anak Hingga 20 Persen
BACA JUGA:Simak! Ini Daftar Penyakit dan Layanan Medis yang Tidak Dijamin BPJS Kesehatan
Artikel ini akan menjelajahi beberapa pilihan pengobatan alternatif yang mungkin membantu pemulihan pasien stroke sebagai tambahan dari pengobatan konvensional.
Berdasarkan ulasan dari medicalnewstoday pada 8 September, berikut adalah 7 pengobatan alternatif yang patut dicoba oleh pasien stroke:
1. Akupunktur
Terapi akupunktur telah digunakan selama berabad-abad sebagai metode alternatif untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk stroke.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kualitas hidup pasien stroke, serta mengurangi spasme otot.
2. Nutrisi dan Suplementasi
Pasien stroke seringkali menghadapi risiko malnutrisi, yang memperlambat pemulihan. Asupan nutrisi yang tepat, seperti protein dan asam amino, dapat mendukung regenerasi otot dan memperbaiki koneksi saraf yang rusak akibat stroke.
Konsultasi dengan ahli gizi sangat penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.