Hendrya Sylpana

UMKM Sumbang 60,51 Persen PDB, Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto-Ist-

BELITONGEKSPRES.COM - Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menyumbang 60,51 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Hal ini menunjukkan fakta bahwa UMKM merupakan pilar penopang ekonomi nasional.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, UMKM juga mampu menyerap hampir 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

Namun harus diakui, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional saat ini baru sekitar 15,7 persen dari total ekspor. Persentase ini masih kalah dengan Singapura dan Thailand yang masing-masing dikisaran 41 persen dan 29 persen. Ini masih menjadi PR bagi pemerintah untuk meningkatkan porsi tersebut.

"Hal tersebut tentu saja menjadi pekerjaan besar kita. Pasalnya, Presiden Joko Widodo pernah berpesan agar UMKM kita tidak hanya harus terus naik kelas, go digital, menguasai pasar lokal, namun juga harus mampu go internasional untuk menembus pasar ekspor dan pasar global," sebut Airlangga.

BACA JUGA:Yuguo Indonesia E-Commerce Exhibition 2024: Peluang Bisnis Baru untuk UMKM di Era E-Commerce

BACA JUGA:Baznas Belitung Dukung 25 UMKM untuk Naik Kelas

Melalui pendanaan perbankan seperti KUR, pemerintah juga memberikan dukungan pembiayaan yang dapat diakses UMKM dalam menunjang kegiatan ekspor. Selain KUR, ada produk pembiayaan Ultra Mikro (UMi), PNM Mekaar dan PNM Ulaam.

Melihat hal tersebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas juga turun serta memberikan akses UMKM untuk naik kelas. UMKM juga menjadi isu strategis dalam gelaran High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships 2024, pada tanggal 1 hingga 3 September 2024.

Mengutip laman Kadin Indonesia, UMKM berperan sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM mencapai 61 persen dari PDB Indonesia atau setara Rp. 9.580 triliun. UMKM juga menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja.

Kedepan, UMKM harus mampu mengatasi tantangan yang berkaitan dengan teknologi, inovasi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia serta standarisasi dan sertifikasi.

BACA JUGA:Menko Airlangga Bahas Tantangan Ekonomi Indonesia dengan Diaspora di Kanada

BACA JUGA:Sri Mulyani Sebut Utang Indonesia Relatif Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global

Saat ini, Kadin Indonesia bersama pemerintah sedang mendorong peningkatan kinerja UMKM nasional melalui strategi penerapan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing, menjadi pemain global dan berorientasi ekspor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan