Hendrya Sylpana

PAGUYUBAN: SARANA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN SEKOLAH

Irma, S.Pd, SD--

Laporan United Nations Development Programme (UNDP), menyebutkan bahwa Indonesia masih berada di peringkat 124 dari 187 negara untuk indeks pembangunan manusia. Menurut laporan tersebut, salah satu tantangan dalam peningkatan tersebut adalah rendahnya tingkat pendidikan Indonesia. Hal ini berdampak langsung pada kualitas dan kemampuan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah harus dapat berinvestasi dibidang pendidikan sebagai strategi untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan berkualitass tentunya harus didukung pula oleh guru professional untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kecakapan hidup. Tidak hanya itu tentunya pendidikan dan guru yang baik akan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Artinya mereka harus menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan ,sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Guna mencapai tujuan tersebut, perlu pula didukung dengan sumber daya pendidikan yang berkualitas yaitu tenaga, dana, serta sarana dan prasarana. Kemudian  sehubungan dengan itu peranan orang tua sangat penting sekali dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah melalui penyediaan fasilitas belajar siswa, baik dirumah maupun disekolah. Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan pula pengawasan guru untuk memperbaiki pengajaran dan pembelajaran serta pengembangan guru yang profesional.

Guru memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan membimbing anak-anak didik di sekolah memberi pengajaran dan pendidikan kepada anak-anak sesuai kurikulum. Hubungan kerjasama kepada orang tua dan guru sangatlah penting. Komunikasi antara guru dan orang tua/wali murid ini berlangsung dengan adanya paguyuban yang beranggotakan orang tua/wali murid dengan guru kelas. 

BACA JUGA:Tips Cara Belajar Asyik dan Efektif

BACA JUGA:Disabilitas Mental Dalam Bingkai Pemilu

Paguyuban orang tua tersebut menjadi sasaran utama dalam peningkatan keaktifan orangtua murid. Hal tersebut juga menjadi langkah dalam memperdayakan orang tua murid dengan perannnya sebagai pembimbing anaknya. Pelibatan dan pengembangan peran orang tua dilakukan melaui peran masing-masing sebagai komite dan ketua paguyuban kelas mempunyai program yang diketahui oleh komite untuk didiskusikan bersama pihak sekolah.

Pengaktifan komite dan pembuatan program bersama merupakan permulaan kerjasama dengan orangtua. Dilanjutkan dengan menentukan tujuan dan misi, membuat struktur komite, dan mengidentifikasi kebutuhan. Bersama anggota komite, rencana kerja dibuat secara terperinci yang mencakup tujuan jangka pendek dan panjang. Paguyuban aktif dengan program kelasnya masing-masing sangat berpengaruh terhadap murid disekolah. Hasil yang dirasakan oleh program inspirasi sangat bernanfaat karena murid dapat mengenal profesi sehingga perjalanan narasumber makin sukses. 

Hadirnya sebuah paguyuban atau terbentuknya paguyuban bukan berarti membuat sekolah merasa diawasi atau jadi sulit bergerak. Justru sebaliknya dengan adanya sebuah paguyuban kelas akan sangat membantu terhadap asesmen dalam perkembangan peserta didik itu sendiri karena dengan komunikasi yang baik terhadap pihak sekolah dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Selain itu orang tua juga merasa senang karena dapat diberi kesempatan dalam menyampaikan aspirasinya untuk kemajuan peserta didiknya. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sekolah untuk membentuk sebuah paguyuban kelas salah satunya dibutuhkan sosok pemimpin sekolah yang luwes dan kreatif dalam memberikan kepercayaan terhadap pihak orang tua. Dalam hal ini peran kepala sekolah sangat dibutuhkan dan mempengaruhi keberhasilan dari sebuah paguyuban. Selain itu meyakinkan tenaga pendidik dan kependidikan merupakan poin utama dalam program ini,sebelum nantinya dilakukan kepada orang tua peserta didik itu sendiri. 

Program pendidikan dengan kurikulum merdeka akan terasa mudah dijalankan jika sekolah berhasil menggerakkan sebuah komunitas yang ada. Salah satunya paguyuban kelas untuk menjembatani komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa yang langsung berkaitan dengan substansi pendidikan dan tehnis pembelajaran sebaiknya dapat dilakukan secara maksimal peran paguyuban orang tua masing-masing kelas sebagai wujud nyata keterlibatan secara aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah. 

BACA JUGA:Tangisan si Kecil Tak Selalu Berarti ASI Ibu Berkurang

BACA JUGA:Pembelajaran Maya, Antara Kemudahan dan Ketergantungan Teknologi

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran paguyuban orang tua siswa merupakan bentuk partisipasi yang dilakukan oleh orangtua siswa yang bertujuan untuk program pengembangan siswa disekolah dan kemajukan pendidikan disekolah tersebut. Lembaga pendidikan dan masyarakat mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi antara keduanya. Pendidikan memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada  kepada masyarakat dalam menjalin hubungan yang bermanfaat. Melalui kontak hubungan masyarakat memudahkan organisasi pendidikan itu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan