Dokter Gizi Ingatkan Bahaya Obesitas Akibat Mengonsumsi Minuman Manis Berlebihan
Ilustrasi, Minuman masis (freepik)--
BELITONGEKSPRES.COM - dr. Luciana Sutanto seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, menyoroti bahaya konsumsi minuman berpemanis yang dilakukan secara terus-menerus, terutama dalam kaitannya dengan risiko obesitas.
Menurutnya, kebiasaan ini dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan, yang pada gilirannya memicu risiko obesitas dan berbagai penyakit metabolik.
"Minuman berpemanis yang dikonsumsi setiap hari secara berlebihan bisa meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya," jelas Luciana dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta pada Jumat.
Dalam beberapa waktu terakhir, semakin banyak anak-anak yang harus menjalani terapi untuk penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat 60 kasus serupa.
BACA JUGA:4 Masalah Kesehatan yang Dapat Diatasi dengan Ketumbar, Salah Satunya Nyeri Haid
BACA JUGA:5 Resep Minuman Serai untuk Kesehatan, Ampuh Redakan Sakit Perut!
Di media sosial juga banyak beredar laporan mengenai anak-anak dan remaja yang menderita gagal ginjal, diduga akibat konsumsi berlebihan minuman berpemanis dalam kemasan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, guna menekan risiko penyakit yang berhubungan dengan konsumsi gula berlebihan.
Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024 yang mengatur pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) dalam masyarakat.
Luciana menegaskan bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh minuman berpemanis, baik yang dikemas maupun tidak, adalah sama. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah metabolik seperti diabetes melitus, peningkatan kolesterol, asam urat, hipertensi, dan masalah kesehatan lainnya.
BACA JUGA:Khasiat Minum Rebusan Serai Setiap Hari: Temukan 10 Manfaatnya untuk Kesehatan
BACA JUGA:Ternyata Buah Matoa Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Simak Apa Saja
Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan anak-anak tentang pola makan sehat, untuk mencegah konsumsi berlebihan. Edukasi ini sebaiknya berpedoman pada Pola Makan Gizi Seimbang yang direkomendasikan oleh Kemenkes dan diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, turut mengungkapkan kekhawatirannya, menyebutkan bahwa sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang, saat ini menderita diabetes. Ia memperingatkan bahwa tren ini bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan serius.