Menuju 2045: Pemerintah Targetkan 20 Persen PDB dari Ekonomi Digital
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin dalam acara Casual Talk Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024, Jakarta, Minggu (4/8/2024). ANTARA/Bayu Saputra/aa.--
BELITONGEKSPRES.COM - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Rudy Salahuddin, menekankan pentingnya intervensi pada enam pilar utama ekonomi digital untuk mencapai target Indonesia di tahun 2045.
Pemerintah mengharapkan ekonomi digital dapat menyumbang minimal 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun tersebut.
Dalam acara Casual Talk Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta, Rudy menyampaikan, “Untuk mencapai target pengembangan ekonomi digital, perlu adanya intervensi pada enam pilar utama.”
Intervensi pertama berfokus pada infrastruktur digital, termasuk perluasan jangkauan internet, peningkatan mutu infrastruktur, dan pengembangan computing edge.
BACA JUGA:Dengan Sederet Inovasi Teknologi, PTK Dukung Target Net Zero Emission Pertamina Group
BACA JUGA:Mendag Zulkifli Hasan Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung, Nilai Capai Rp25 Miliar
Pemerintah telah mengembangkan infrastruktur digital, seperti Jaringan Fiber Optic Palapa Ring yang menghubungkan 57 kabupaten/kota, menambah Base Transceiver Station (BTS), dan memanfaatkan Satelit Multifungsi Satria untuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Pilar kedua adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan formal, pemberdayaan tenaga kerja, dan pembelajaran sepanjang hayat agar setiap individu memiliki keterampilan digital yang kompetitif.
Prakerja, Vokasi, Digital Talent Scholarship, bersama dengan kemitraan dengan perusahaan seperti Google, Apple, Microsoft, dan Amazon, digunakan untuk melaksanakan program peningkatan keterampilan digital.
Ketiga, riset, inovasi, dan pengembangan (R&D) harus difokuskan pada peningkatan komitmen dalam penelitian dan budaya inovasi. “Pemerintah telah menyediakan dukungan berupa Super Tax Deduction hingga 300 persen untuk kegiatan R&D,” jelas Rudy.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Perum Bulog Salurkan Bantuan Beras 10 Kg untuk 22 Juta Keluarga
BACA JUGA:Indonesia Jalin Kerjasama dengan China untuk Meningkatkan Produksi Minyak
Keempat, penciptaan ekosistem bisnis yang produktif dan bernilai tambah tinggi melalui digitalisasi sektor ekonomi prioritas seperti manufaktur, perdagangan, dan pertanian.
Kelima, bersama otoritas terkait, pemerintah berupaya meningkatkan inklusi keuangan dengan target mencapai 90 persen pada tahun 2024. Keenam, dukungan ekosistem regulasi dan kebijakan yang sehat dan adil, berorientasi pada perlindungan konsumen dan keamanan nasional.