Kabupaten Beltim Kembali Alami Deflasi Pada Juli 2024, Inflasi Terendah se-Babel
Penyampaian rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Kabupaten Beltim, Kamis 1 Agustus 2024 (Diskominfo Beltim)--
Menurut Mathur, deflasi yang terjadi lebih disebabkan oleh perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan untuk mengurangi pengeluaran. Warga Beltim kini lebih bijak dalam memanfaatkan sumber daya untuk kebutuhan ekonomi sehari-hari.
“Masyarakat telah mulai menghemat, termasuk dengan memenuhi kebutuhan pokok mereka sendiri melalui kegiatan pertanian dan perkebunan,” jelas Sekda Beltim.
Lebih jauh, dia menekankan pentingnya pemanfaatan lahan yang ada untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari maupun untuk dijual. Dengan adanya lahan pertanian, seperti sawah dan kebun sayur di Kabupaten Beltim, kebutuhan pangan lokal dapat dipenuhi secara mandiri.
BACA JUGA:Kapolda Babel Resmi Dijabat Irjen Pol Hendro Pandowo
BACA JUGA:Polresta Pangkalpinang Tangkap DPO Kasus Pencurian Rp 1 Miliar
“Seluruh kebutuhan bisa kita hasilkan sendiri di Kabupaten Beltim. Ini akan mengurangi ketergantungan kita pada barang dari luar daerah,” tutup Mathur.