Mengurai Jerat Judi 'Online' yang Memelaratkan
Ilustrasi - Refleksi tampilan gawai saat warga melihat iklan judi online di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/am.--
Bank Mandiri, misalnya, mengidentifikasi rekening yang digunakan untuk judi online, menganalisis anomali transaksi, dan menggunakan teknologi analisis algoritma untuk mendeteksi aktivitas ilegal.
Peladen (server) yang teridentifikasi dengan situs web judi daring itu disebutkan sebagian besar dari situs luar negeri di negara Asia Tenggara.
"Termasuk juga aliran dananya, seperti yang disampaikan oleh Bang Natsir (Koordinator Kelompok Humas PPATK) itu banyak yang di luar negeri, di negara-negara Asia Tenggara," kata Usman.
BACA JUGA:Menyiapkan Sejak Dini Generasi Pintar Mengelola Uang
Meski begitu, Kominfo memiliki tiga mekanisme dalam melakukan pemberantasan judi daring.
Pertama, melalui sistem identifikasi otomatis. Kedua, patroli siber yang dilakukan oleh manusia dengan tiga giliran (shift) kerja, dan ketiga, laporan dari masyarakat juga turut membantu dalam menangani judi daring.
Pemerintah juga melakukan sosialisasi ke komunitas dan sekolah-sekolah serta berkolaborasi dengan TNI/ Polri.
OJK pun meminta perbankan untuk melakukan profiling nasabah dan menutup rekening yang terkait dengan judi online. Data tersebut dikirim ke sistem administrasi bernama SIGAP, memungkinkan antarbank bertukar data terkait rekening judi online.
Pendekatan psikologis
Undi nasib daring dianggap sebagai permainan mengasyikkan dan membuat ketagihan banyak orang dan terus membawa masalah. Pendekatan psikologis menjadi bagian penting dalam menanggulangi judi online.
BACA JUGA:MPLS dan Membangun Budaya Sains pada Siswa
Terkait "pesona" judi online, Bagus Riyono menjelaskan soal Teori Skinner yaitu tentang penguatan atau Operant Conditioning.
Menurut teori tersebut, bandar judi memanfaatkan ekspektasi tinggi dari para pejudi, yang sering kali berakhir dengan kerugian besar.
Judi online memiliki penguat berupa iming-iming insentif menantang yang menimbulkan ekspektasi. Meskipun sejatinya peluang menang judi itu kecil, ekspektasi hasil yang besar itu kerap digunakan sebagai daya tarik untuk memanipulasi para korban.
"Proses memanipulasi ekspektasi ini yang dimanfaatkan para bandar kepada pejudi," kata Bagus. Harapan untuk menang besar sering kali berbanding terbalik dengan kenyataan, menyebabkan banyak korban terjerumus dalam jerat judi online.