Penembakan Donald Trump Jadi Alarm Demokrasi Indonesia

UMBU T.W. PARIANGU--

BACA JUGA:Menyimak Persiapan Pelaksanaan Upacara Bersejarah HUT Ke-79 RI di IKN

Padahal, menurut Sir Stafford Cripps, peradaban yang sejati, bahagia, dan bermoral tidak bisa dibangun di atas material yang jahat (arogansi, emosional, kebencian, dan hujatan). Agama dan demokrasi menurut Cripps bisa menjadi media konsolidasi dan berfungsi positif bagi masyarakat jika dilandaskan pada material baik (solider, toleran, damai, dan penuh kekeluargaan alias humanis).

Di kalangan spiritual Jawa, kita mengenal Semar, tokoh mitologis yang merepresentasikan pribadi yang egaliter dan adil. Meskipun punya kesaktian, ia tidak menggunakan itu sebagai sarana untuk mendigdayakan diri, merebut kekuasaan. Melainkan untuk melayani para pandawa.

Semoga material politik itu pula yang akan menghiasi agenda demokrasi (pilkada) ke depan. Sebagaimana postingan Donald Trump pada Minggu 14 Juli di media sosialnya, Pada saat ini, lebih penting dari sebelumnya bahwa kita bersatu, menunjukkan karakter sejati sebagai orang Amerika, tetap kuat dan bertekad, dan tidak membiarkan Kejahatan Menang.

Kejahatan dan kekerasan politik, termasuk narsisme dan pementingan diri, harus menjadi musuh bersama yang dienyahkan. Hal itu sebagai manifestasi kesejatian kultur masyarakat Indonesia yang selalu mencintai persaudaraan, solidaritas, cinta kasih, dan memuliakan nilai-nilai kemanusiaan. (jpc)

Oleh: UMBU T.W. PARIANGU

Dosen FISIP Universitas Nusa Cendana, Kupang

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan