Langkah Awal Membenahi Benang Kusut KPK
Sejumlah tersangka kasus pungutan liar di Rutan KPK berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (12/7/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.--
BACA JUGA:Memeriahkan Semangat Stepa di World Nomad Games
Calon pemimpin KPK harus memiliki karakter yang kuat dan berani mengambil keputusan. Pemimpin yang baik pasti akan menjaga hubungan dengan kolega-koleganya dan juga cakap berkoordinasi dengan dewan pengawas serta tim-tim di bawahnya, seperti penyidik dan deputi, sehingga pemberantasan korupsi semakin optimal.
Upaya pansel
Saat ini pansel telah menerima ratusan nama yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon pimpinan KPK dan puluhan nama untuk menjadi calon dewan pengawas KPK.
Nantinya, setelah melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi lainnya, pansel akan memilih 10 nama capim dan 10 nama calon anggota dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diteruskan kepada DPR RI.
BACA JUGA:Transisi Energi Berkeadilan dalam Perspektif Spiritualitas Keagamaan
Terkait pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di tengah masyarakat akan pentingnya integritas, pansel juga berada dalam perahu yang sama. Wakil Ketua Pansel KPK Arief Satria mengatakan bahwa timnya telah diberikan mandat untuk menjaring dan mencari calon pemimpin yang memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi.
Untuk itu, pansel pun melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekam jejak para pendaftar. Selain dari lembaga negara, pansel juga menggaet masyarakat umum maupun pegiat antikorupsi untuk terlibat langsung dalam memeriksa rekam jejak para pendaftar.
Ini barulah langkah pertama untuk mengurai benang kusut yang selama ini menyelimuti KPK. Harapan masyarakat agar pemimpin KPK yang terpilih nantinya dapat istikamah menjunjung tinggi integritas, kini berada di pundak para pihak yang memiliki kuasa dalam proses seleksi.
Karena, KPK memang harus dipimpin oleh sosok-sosok yang mampu mengembalikan marwah komisi antirasuah tersebut. (*)
*) Oleh: Nadia Putri Rahmani