Tawaf Disetiap Embusan Napas

Jamaah haji menyentuh Ka'bah saat tawaf ifadah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (20/6/2024). Jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ny--

Rembulan berputar mengelilingi Bumi pada lintasannya, sementara Bumi mengelilingi Matahari. Demikian pula jutaan manusia yang berhaji atau berumrah, berputar tujuh kali mengelilingi Ka'bah, tetapi tidak pernah dapat berhenti lama di depan Ka'bah. Manusia berputar mendekati-Nya, tetapi harus segera pergi menunaikan kewajibannya yang lain.

Ritual berjalan mengelilingi Ka'bah berlawanan arah jarum jam sebanyak tujuh putaran itu dikenal dengan tawaf.

Secara bahasa, menurut kamus Al Maany, tawaf bermakna berkeliling, berputar, dan mengembara.

Penulis lain sering menggambarkan tawaf bagaikan benda-benda langit yang mengorbit pada lintasannya mengelilingi pusatnya sebagai sunatullah.

Saat tawaf mengelilingi Ka'bah, bibir jutaan manusia tak henti-hentinya bergerak dalam alunan dzikir dan berdoa.

BACA JUGA:Rizal Hadi dan Diplomasi Bambu

Manusia berdoa bersama-sama dipimpin kepala rombongannya. Ada pula yang berdoa sendiri. Beberapa ada yang merasa cukup melantunkannya dalam hati.

Buku-buku manasik haji, bahkan menyediakan beragam doa yang berbeda-beda di setiap putaran tawaf.

Ada pula yang cukup melantunkan dzikir dan doa sederhana yang diingatnya. Ibadah haji dan umrah memang merupakan ibadah fisik yang memberi ruang pada manusia berdoa berdasarkan kemampuannya dan keinginannya.

Kiai, ustadz, yang paham Bahasa Arab, hingga orang awam, dapat melaksanakan tawaf, sesuai kemampuannya.

Bermiliar manusia melantunkan doa. Terdapat empat doa yang paling sering terdengar terucap dari bibir jamaah, yaitu doa memohon ampunan, doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat, memohon dimasukkan menjadi ahli surga, dan memohon dijauhkan dari azab neraka. Selebihnya setiap manusia berdoa sesuai dengan permintaan spesifik masing-masing.

BACA JUGA:Mewujudkan Indonesia Bebas Korupsi dari Desa-desa di Perbatasan

Saat tawaf, beberapa orang berhasil menyentuh dinding Ka'bah, yang lain dapat mencapai Multazam, serta ada pula yang berhasil mencium Hajar Aswad.

Dari jutaan orang itu, hanya segelintir saja yang berhasil karena sangat berdesak-desakan dan berebutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan