Fanatisme Politik Masyarakat Indonesia

Teguh Imami; jawapos--

BACA JUGA:Opsi Solusi Pengungsi Rohingya

Kebudayaan kita adalah budaya yang toleran, saling menghargai, menolong, dan gotong royong. Gotong royong adalah salah satu filosofi terpenting bagi bangsa Indonesia. Sehingga, dengan filosofi itu, Indonesia bisa bertahan di masa lalu, masa kini, dan masa yang selalu disemogakan.

Konsep gotong royong mendukung paham Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan negara Indonesia. Pada Bhinneka Tunggal Ika dipahami dalam perbedaan ada keterkaitan dan saling di dalamnya. Saling menolong, saling menghargai, dan saling menghormati. Dengan kesadaran akan kekuatan multibudaya, yang dibingkai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia selalu berusaha tetap melangkah ke masa depan.

Di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat, terdapat pertanyaan yang serius, ”Apa faktor yang mendasari maju, mundur, dan dapat bertahannya suatu masyarakat atau bangsa? (Harrison & Huntington, 2000) mengetengahkan jawaban atas pertanyaan tersebut. Bahwa aspek adat istiadat atau sosiobudaya sebagai faktor fundamental atau modal utama ketahanan dan kemajuan suatu bangsa. Di sini gotong royong akan membantu masyarakat Indonesia untuk bertahan menghadapi perkembangan zaman.

Dalam konteks pilihan politik, kiranya kita perlu mendukung sewajarnya dengan mengedepankan sisi rasionalitas. Sebab, siapa pun presiden yang terpilih nantinya, apakah kita yakin mereka akan mengubah hidup kita? Belum tentu. (*)

 

*) TEGUH IMAMI, Alumnus Pascasarjana Jurusan Sosiologi Universitas Airlangga

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan