Pemkab Beltim Manfaatkan MBJR untuk Promosikan Wisata
Rapat persiapan kegiatan MBJR dan menyambut KRI Dewaruci di Belitung Timur, Kamis (9/5) (ANTARA/Ahmadi)--
MANGGAR - BELITONGEKSPRES.COM, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Pemkab Beltim) memanfaatkan kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) sebagai sarana untuk mempromosikan destinasi wisata utama di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Beltim, Hendri, menyatakan bahwa Belitung Timur akan menjadi salah satu titik penting dalam rangkaian pelayaran MBJR. "Agenda besar ini kami manfaatkan untuk memperkenalkan destinasi wisata kami," ungkapnya Jumat, 10 Mei 2024.
Pelayaran MBJR dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 11 Juni 2024 di Manggar, dengan menggunakan KRI Dewaruci. Kapal tersebut direncanakan akan berlabuh di Pelabuhan Aik Kelik Belitung Timur pada tanggal 8 Juni 2024.
Selama berada di Belitung Timur, peserta pelayaran akan diajak untuk mengunjungi berbagai cagar budaya serta menikmati keindahan alam dan destinasi wisata budaya. "Sementara itu, masyarakat Belitung Timur akan memiliki kesempatan untuk melihat dan mengamati kapal latih TNI Angkatan Laut RI ini secara langsung," tambahnya.
BACA JUGA:Pembentukan Badan Adhoc Pilkada 2024, KPU Beltim Perpanjang Pendaftaran PPS 28 Desa
BACA JUGA:Beltim Terpilih Jadi Destinasi Rute Pelayaran KRI Dewaruci
Hendri menjelaskan bahwa Belitung Timur dipilih sebagai salah satu destinasi pelayaran untuk mengikuti jejak peradaban jalur rempah yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Rempah, menurut Hendri, menjadi kunci pembuka bagi pertukaran seni, kepercayaan, bahasa, dan tradisi yang telah melahirkan berbagai akulturasi budaya.
Pelayaran MBJR akan melintasi titik-titik penting yang terkait dengan sejarah perdagangan dan budaya, yang mencerminkan hubungan serta konektivitas historis antar daerah.
Hendri menekankan bahwa pelayanan MBJR menjadi medium untuk menghidupkan kembali jalur rempah dan mempererat ikatan budaya antar wilayah di Indonesia.
Rangkaian pelayaran akan menyusuri tujuh titik Jalur Rempah, meliputi Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Melaka di Malaysia, Tanjung Rambutan, Lampung, dan berakhir kembali di Jakarta.