Survei Menunjukan Sebanyak 73% Gen-Z Ikut Ramaikan Boikot Produk Israel, Lebih Pilih Produk Lokal
Boikot Produk Israel-Para gen z memilih alternatif produk lokal dari fashion hingga makanan-Freepik--
BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Konflik antara Palestina dan Israel telah menyebabkan banyak korban jiwa, yang telah memicu peningkatan seruan untuk melakukan boikot selama 3 bulan terakhir.
Tindakan ini ditujukan kepada produk-produk dari perusahaan yang diduga mendukung atau terafiliasi dengan Israel.
Menurut survei Jakpat yang melibatkan 1285 responden, telah terjadi perubahan perilaku konsumen setelah isu boikot semakin meluas.
Survei tersebut memaparkan pilihan produk alternatif yang dipilih oleh responden, serta kemungkinan untuk kembali menggunakan atau mengonsumsi merek-merek fast food, makanan & minuman, serta merek fashion, makeup, dan perawatan pribadi yang sedang mengalami boikot.
Menurut survei, mayoritas responden telah mengetahui dan mengikuti informasi mengenai isu boikot. Di sisi lain, sebagian besar dari mereka juga telah melakukan aksi boikot, terutama di kalangan Generasi Z (sebanyak 73%).
Lebih lanjut, aksi ini lebih sering dilakukan oleh individu yang berasal dari lapisan sosial ekonomi menengah (sekitar 70%).
BACA JUGA:Strategi Keuangan Lebaran: Tips Bijak Meminjam Dana Online Menurut AFPI
BACA JUGA:Ini Rekomendasi Pekerjaan Freelance yang Menghasilkan Gaji Tertinggi, Bisa Tembus Jutaan Per Jam
Bagi responden yang tidak terlibat dalam boikot produk, mereka menyatakan bahwa mendoakan dan berdonasi merupakan cara lain untuk mendukung Palestina. Donasi dilakukan oleh berbagai generasi, terutama Generasi X (sebanyak 46%) dan individu yang berasal dari lapisan sosial ekonomi rendah (sebanyak 55%).
“Dukungan terhadap aksi boikot terhadap produk yang berafiliasi dengan Israel dan turut serta berdonasi menjadi bagian upaya dari masyarakat untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menekankan pentingnya perdamaian dan keadilan,” beber Research Lead Jakpat, Septiana Widi Sugiastuti.
Tantangan & Kesulitan dalam Melakukan Aksi Boikot
Menghindari produk yang biasanya digunakan atau dikonsumsi merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh mereka yang terlibat dalam aksi boikot.
Selain itu, alasan lain meliputi kepemilikan barang dari produk yang diboikot (44%), adanya penawaran diskon (39%), dan ketidaktersediaan produk alternatif (36%).
BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi Ponsel Terbaru Google Pixel 8a yang Segera Meluncur