Strategi Keuangan Lebaran: Tips Bijak Meminjam Dana Online Menurut AFPI

Direktur Komunikasi Korporat Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Andrisyah Tauladan pada jumpa pers, di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. ANTARA/Pamela Sakina--

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyarankan masyarakat untuk lebih memahami kebutuhan dan menggunakan platform peminjaman dana online dengan bijak, terutama menghadapi lonjakan tren pinjaman menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dalam menghadapi lonjakan aktivitas ini, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami kebutuhan mereka dan tidak terjerat dalam penggunaan platform pinjaman dana online secara berlebihan.

"Perlu diingat untuk menggunakan platform tersebut hanya untuk keperluan yang memang benar-benar diperlukan," ungkap Direktur Komunikasi Korporat AFPI, Andrisyah Tauladan, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Menurut Andrisyah, platform peminjaman dana online, juga dikenal sebagai financial technology (fintech) lending platform atau peer-to-peer (p2p) lending, biasanya mengalami peningkatan aktivitas pinjaman menjelang Lebaran. Tren ini cenderung meningkat lebih dari 10 persen menjelang perayaan terbesar di Indonesia.

Meskipun proses peminjaman relatif mudah, Andrisyah menekankan pentingnya tanggung jawab dalam menggunakan platform tersebut, terutama dalam hal pembayaran pinjaman tepat waktu.

BACA JUGA:Coba Sekarang! 5 Ide Usaha yang Bikin Cuan di Bulan Ramadhan

BACA JUGA:Ini Rekomendasi Pekerjaan Freelance yang Menghasilkan Gaji Tertinggi, Bisa Tembus Jutaan Per Jam

"Perlu diingat untuk tidak mengutamakan keinginan yang bersifat konsumtif. Misalnya, untuk membeli pakaian baru untuk Lebaran atau membeli gadget terbaru. Penggunaan platform ini sebaiknya untuk mendukung produktivitas, bukan hanya untuk keinginan semata," tambahnya.

Ketua Umum AFPI, Entjik S Djafar, juga menegaskan bahwa platform fintech lending dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Namun, ia mengingatkan pentingnya pemahaman atas kemampuan finansial diri sendiri dan kebijaksanaan dalam mengelola pinjaman.

"Dengan pengetahuan keuangan yang baik, saya yakin masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam menggunakan solusi dari platform ini," ujar Entjik.

BACA JUGA:8 Kebiasaan yang Sering Diabaikan, Namun Dilakukan oleh Orang Sukses

BACA JUGA:Daftar Pekerjaan Yang Cocok Bagi Kamu Yang Memiliki Kepribadian Introvert

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2024, terdapat sekitar 1,2 juta pengguna transaksi pemberi pinjaman, 123,45 juta peminjam yang mengakses kredit, dan jumlah pinjaman yang telah terdistribusi mencapai lebih dari Rp785 triliun. Saat ini, terdapat 101 fintech yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan