Deretan Masalah yang Menjadi Tantangan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Ilustrasi jemaah haji saat melaksanakan tawaf wada dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali--MCH 2025
BELITONGEKSPRES.COM - Sebagai rukun Islam kelima, ibadah haji setiap tahun menyatukan jutaan Muslim dari seluruh penjuru dunia di Tanah Suci. Meski sarat makna spiritual, pelaksanaannya tidak lepas dari beragam tantangan besar yang rumit.
Pemerintah Arab Saudi telah menggelontorkan ratusan miliar rial untuk memperkuat fasilitas haji dan umrah, tetapi berbagai persoalan tetap bermunculan dan menjadi sorotan utama.
Lantas, apa saja masalah yang masih menjadi tantangan penyelenggaraan haji? Berikut ulasannya.
1. Jumlah Jemaah yang Sangat Besar
Jutaan orang berkumpul di area terbatas untuk tawaf, wukuf di Arafah, dan lempar jumrah. Kepadatan ekstrem ini meningkatkan risiko keselamatan. Sistem kuota berbasis negara juga menambah kompleksitas pengaturan jemaah karena permintaan jauh lebih besar daripada kapasitas.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Hitung Ulang Dana yang Dikembalikan Khalid Basalamah
BACA JUGA:KPK Siap Umumkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag 2023–2024
2. Cuaca Ekstrem dan Ancaman Kesehatan
Suhu panas yang melampaui 50°C menyebabkan dehidrasi, kelelahan, hingga kematian, terutama bagi jemaah lanjut usia atau yang punya penyakit bawaan. Penyakit menular juga menjadi ancaman, sehingga layanan medis harus lebih siap.
3. Infrastruktur dan Transportasi Terbatas
Jalan, jembatan, dan transportasi massal kerap kewalahan menghadapi lonjakan jemaah. Pergerakan yang lambat meningkatkan risiko insiden dan mengurangi kenyamanan ibadah.
4. Jemaah Ilegal dan Operator Tur Gelap
Banyak orang nekat berhaji tanpa visa resmi karena antrean panjang. Fenomena ini memicu risiko keselamatan dan dimanfaatkan operator tur ilegal untuk meraup keuntungan.
BACA JUGA:KPK Sebut Kuota Haji Khusus Diperjualbelikan ke Sesama Biro Perjalanan
- Tag
- Share
-
-
