Ramadhan Momen Mengenalkan Islam di Negeri Kanguru

Para mahasiswa University of Western Australia mengikuti acara buka bersama. (ANTARA/HO - Elis Zuliati Anis) (HO - Elis Zuliati Anis)--

Setiap komunitas Islam dari negara yang berbeda mendapat kesempatan untuk menyuguhkan hidangan khas negaranya. Menu masakan dari Indonesia sangat digemari, terutama rendang, gulai nangka yang disuguhkan dengan kupat, bakso, tahu isi dan bakwan.

"Indonesian foods are so yummy," kata seorang teman dari Turki waktu itu.

Mahasiswa Indonesia pun sangat menikmati makanan-makanan Timur Tengah yang disuguhkan pada saat buka puasa.

Sembari menunggu azan isya, tempat makan tersebut dibersihkan. Beberapa orang memanfaatkan waktu dengan membaca Al-Qur'an. Sementara anak-anak asyik bermain dengan teman sebaya mereka.

BACA JUGA:Nurohmad, merajut sampah menjadi berkah

BACA JUGA:Kiat Hadi Tjahjanto menciptakan suasana tenteram pascapemilu

Di tengah kerinduan terhadap suasana Ramadhan dan keluarga di Tanah Air, pertemuan dengan teman-teman Indonesia dan muslim dari berbagai negara menjadi semacam pengobat rindu. Senyuman tulus dan sapaan hangat mereka sungguh memberi kedamaian di hati. Suasana paguyuban terbangun secara alami. Ukhuwah Islam itu ternyata merupakan keniscayaan universal.

Namun, suasana indah itu sempat terjeda saat merebaknya pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Ini menjadi semacam ujian, betapa atmosfer Ramadhan begitu mahalnya. Dengan pembatasan sosial yang ketat, kegiatan berkumpul menjadi sangat terbatas. Tidak disangka, UWAMSA memberikan inisiatif yang luar biasa. Mereka mengantarkan takjil dan makanan dari pintu ke pintu apartemen, untuk memastikan bahwa mahasiswa muslim di kampus tersebut tetap merasakan kebersamaan dan keindahan Ramadhan.

Mengenalkan Islam

Selain menjadi bulan yang penuh rahmat, Ramadhan di UWA juga menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan dan merayakan keindahan Islam kepada masyarakat luas, terutama kepada teman-teman non-muslim. Banyak dari mereka yang belum tahu tentang ibadah puasa di bulan Ramadhan, sehingga pertanyaan seperti, "What kind of Religion is your Religion?" saat mengetahui tentang puasa selama sebulan menjadi momen edukatif yang berharga.

BACA JUGA:Membangun Lumbung Padi untuk Petani Berdaulat

BACA JUGA:Dugder-an: Beragam Untuk Bersatu

Acara Iftar Open Air menjadi kegiatan tahunan, di mana setiap orang, apapun agamanya, boleh datang ke Riley Oval, tempat lapang di kampus, untuk mengikuti diskusi keislaman dan buka bersama (Iftar). Penataan acara yang apik dengan dominasi warna putih dan lampu-lampu kecil menciptakan suasana yang hangat dan menyambut, mempererat persahabatan antara mahasiswa Muslim dan non-muslim. Kebersamaan ini tidak hanya pada momen berbuka puasa, tetapi juga kesempatan bagi teman-teman non-muslim untuk menyaksikan langsung shalat magrib berjamaah.

UWAMSA juga mengadakan Community Iftar, sebuah acara yang mengajak teman-teman dari berbagai agama berbeda (friends of other faith) untuk merasakan langsung pengalaman berpuasa, diakhiri dengan berbuka puasa bersama dengan sajian lezat dari berbagai negara Islam.

Mereka yang datang akan membeli tiket dan biasanya acara diselenggarakan di Wintrop Hall UWA yang cukup megah, atau di hotel berbintang seperti Hyatt Regency Perth.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan