Dukung Pendidikan Gratis, Pemerintah Targetkan 200 Sekolah Rakyat Per Tahun
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau persiapan sekolah rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi Timur, Sabtu, 8 Maret 2025-Rino Fajar Setiawan-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan langkah konkret dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Menurutnya, anak-anak dari keluarga miskin harus memiliki kesempatan untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui pendidikan berkualitas.
"Jika seorang ayah berprofesi sebagai pemulung, anaknya harus memiliki kesempatan untuk hidup lebih baik. Pendidikan adalah kunci pemberdayaan," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Jumat (21/3).
Sebagai bagian dari program ini, pemerintah akan membangun 200 sekolah berasrama yang menampung hingga 1.000 siswa per sekolah. Sekolah ini akan mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA, dengan prioritas bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Program ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur pendidikan, tetapi juga strategi jangka panjang dalam pemberdayaan sosial. Dalam waktu tiga bulan ke depan, 53 sekolah rakyat pertama akan diresmikan dengan memanfaatkan gedung milik Kementerian Sosial yang akan direnovasi. Sementara itu, 147 sekolah lainnya akan segera menyusul.
BACA JUGA:UU TNI Baru Batasi Peran Militer di Ranah Sipil, Ketua MPR: Tidak Perlu Khawatir
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Kritik KPK, Pengajuan Hak Saksi Meringankan Diabaikan
Pemerintah menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat per tahun, sehingga dalam lima tahun ke depan, setiap kabupaten di Indonesia memiliki minimal satu sekolah rakyat, terutama di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.
"Kita ingin memberantas kemiskinan secepat mungkin, dan saya yakin kita mampu melakukannya," tegas Prabowo.
Untuk memastikan kelancaran program ini, Presiden meminta beberapa kementerian, termasuk Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk mengawal implementasi proyek ini sesuai rencana.
Sekolah Rakyat tidak hanya akan memberikan pendidikan gratis, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan para siswanya agar mampu menjadi agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat, sehingga memutus rantai kemiskinan antar generasi. (beritasatu)