Lonjakan Harga Beras, Satgas Pangan Polri Ungkap Faktor Penyebabnya
Satgas Pangan Polri terus melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan pendistribusian beras.-Dok. Humas Polri---
BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) Polri terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan dan distribusi beras di seluruh wilayah. Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Wisnu Hermawan, menyatakan bahwa pemantauan distribusi beras dilakukan dari awal hingga akhir rantai distribusi.
"Kami melakukan pemantauan mulai dari sumber produksi untuk memastikan tidak ada hambatan bagi petani beras dalam memproduksi hasil panen mereka, hingga pemantauan di tingkat distribusi untuk mencegah kemacetan yang dapat mengganggu aliran beras sampai ke konsumen," ujar Wisnu dalam pernyataannya pada Senin, 12 Februari 2024.
Selain pemantauan dan pengawasan, Satgas Pangan bersama dengan kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah secara rutin melakukan inspeksi di berbagai tempat penyimpanan atau gudang beras.
"Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada penimbunan beras atau praktik lain yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tambahnya.
Lebih lanjut, Brigjen bintang satu itu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan lonjakan harga beras.
BACA JUGA:SPKS Dorong Pemerintah Berikutnya Perbaiki Tata Kelola Sawit Rakyat
BACA JUGA:Jaga TPS Rawan Bencana, Polri Kerja Sama dengan Tim SAR
"Jika terjadi kenaikan harga beras di beberapa daerah, itu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, keterbatasan lahan dan air, yang mengakibatkan penurunan hasil produksi di beberapa daerah penghasil beras," paparnya.
Meskipun begitu, Wisnu menegaskan bahwa ketersediaan beras masih cukup dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Dalam hal ini, Satgas Pangan memastikan bahwa stok/ketersediaan beras masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tandasnya.