'Entrepreneurial Spirit' dan Demokrasi Ekonomi
![](https://belitongekspres.bacakoran.co/upload/c09b14c1fd9a694e3bd22d6f9d389189.jpg)
Ilustrasi - Pasukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI-AL membongkar pagar laut di kawasan Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (22/1/2025)-Muhammad Iqbal/agr/aa-ANTARA FOTO
Dibutuhkan reorientasi strategi untuk memberdayakan masyarakat kelas bawah, agar anak-cucu mereka tidak mengalami nasib seperti mereka. Sebab jika anak petani masih menjadi petani pula dan anak nelayan masih juga mengalami nasib seperti orang tuanya di berbagai daerah, itu berarti pertumbuhan dari bawah belum terjadi, keadilan ekonomi dan demokrasi ekonomi belum terjadi.
Dengan latar belakang kontemplasi di atas, maka kasus besar yang kini mengusik perhatian masyarakat, pagar laut di perairan Tangerang, sepatutnya dijadikan pemicu untuk membongkar gunung es di samudera monopoli ruang yang semakin dinikmati kelompok ultra-kaya, tapi semakin pula menyayat rasa keadilan masyarakat yang kian lelah dan gelisah menyaksikan "pameran" ketidakadilan itu.
Presiden Prabowo diyakini tidak akan membiarkan masalah ini berlarut-larut. Tampilnya Prabowo sebagai kepala negara juga memberikan sinyal tegas bahwa sudah berakhir masa-masa dimana aturan hukum bisa seenaknya direkayasa, disiasati, dan ditransaksikan untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
BACA JUGA:Strategi Diplomasi Ekonomi Indonesia di Era Trump
Kalau benar hukum adalah panglima, maka mantan panglima Kostrad yang kini menjadi Presiden RI itu dapat bertindak tegas untuk menghapus monopoli di segala bidang, agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi miring di masyarakat.
Masyarakat telah menitipkan harapan besar di pundaknya untuk membangun Indonesia yang adil dan lebih sejahtera, dan kita tidak ingin harapan besar itu berubah menjadi mimpi besar di akhir masa jabatannya. Sebab ia mampu merealisasikannya. (antara)
Oleh: Irman Gusman, Ketua DPD RI 2009-2016, senator RI asal Sumatera Barat 2024-2029