Elon Musk dan Memudarnya Kekuatan Daya Halus Amerika Serikat
![](https://belitongekspres.bacakoran.co/upload/b82d04be87f507804582025fc6016a55.jpg)
Ilustrasi - Bendera Amerika Serikat--ANTARA/Pixabay
Menurut Stanger, semua hal itu bukan spekulasi tetapi dampak pemikiran logis dari otoritas DOGE yang dikombinasikan dengan perilaku Musk selama ini. Bahkan, berbagai kritikus menyamakan langkah Musk dengan kudeta besar-besaran dari pihak korporasi.
BACA JUGA:Kegiatan Saat Imlek di China, Tak Hanya Mudik dan Terima Angpao
Memang masih belum jelas bagaimana ke depannya gegap gempita kontroversi kebijakan "efisiensi/penghematan" yang dilakukan Musk. Namun, kekuatan daya halus yang dimiliki oleh AS di mata para sekutunya berpotensi dapat dipastikan akan terus memudar dan kerja sama tingkat global AS juga akan dipertanyakan.
Bila kekuatan daya halus Paman Sam melemah, maka sejumlah pihak yang akan paling diuntungkan adalah China yang selama ini telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam perdagangan, infrastruktur, dan investasi.
Sementara itu, Uni Eropa dinilai dapat mengisi kekosongan diplomatik dan HAM yang selama ini diarahkan oleh AS, sementara Rusia dapat meningkatkan manuver geopolitiknya.
Sedangkan, Negara-negara Selatan Global kemungkinan akan lebih mengandalkan China atau kekuatan regional untuk mendapatkan dukungan. Tidak hanya para negara, para aktor non-negara seperti sejumlah raksasa teknologi hingga LSM yang kuat di tingkat internasional dapat pula ke depannya menjadi lebih berpengaruh dalam membentuk budaya dan kebijakan global.
Dengan demikian, hilangnya kekuatan daya halus AS kemungkinan akan mengarah pada terciptanya dunia multipolar di mana tidak ada satu negara pun yang memiliki pengaruh dominan seperti AS pada abad ke-20 lalu. Namun berbagai poros kekuatan, yang masing-masing memiliki prioritasnya sendiri, akan bersaing untuk membentuk norma dan institusi global. (antara)
Oleh: M Razi Rahman